Rejanglebong (Antara) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, pada tahun ini mengusulkan delapan kelompok tani sebagai penerima program kebun bibit rakyat (KBR) di daerah itu.
"Pada tahun ini kelompok tani yang diusulkan sebagai penerima bantuan dalam program KBR hanya delapan kelompok, sedangkan jumlah kelompok tani yang menerima program serupa pada tahun 2014 lalu jumlahnya mencapai 60 kelompok tani yang tersebar di 15 kecamatan di Rejanglebong," kata Kepala Dishutbun Kabupaten Rejanglebong, Gunawan Sumatri di Rejanglebong, Minggu.
Berkurangnya jumlah kelompok tani yang diusulkan dalam program KBR tersebut kata dia, karena jatah untuk Provinsi Bengkulu 2015 juga mengalami pengurangan dari Dirjend Perkebunan yang hanya berjumlah 30 kelompok tani.
Pengajuan usulan kelompok penerima bantuan itu sudah mereka lakukan pada awal 2015 lalu melalui Pemprov Bengkulu dan BP-DAS Bengkulu.
Dalam program KBR tersebut kalangan warga yang tergabung dalam kelompok petani nantinya akan dilibatkan dalam penanganan lahan kritis di Kabupaten Rejanglebong dengan pola kerja sebagai penangkar aneka bibit tanaman dengan jenis kayu-kayuan seperti mahoni, bambang lanang, karet dan buah-buahan keras seperti cempedak, durian dan lainnya.
"Selain menjadi pembibit, mereka juga akan dilibatkan dalam penanaman lahan kritis yang ada di sini sehingga nantinya selain memberikan pendapatan masyarakat dengan upah kerja yang mereka terima juga buah dari hasil tanaman yang mereka tanam juga bisa mereka jual," ujarnya.
Kelompok tani yang diusulkan dalam program itu kata dia, selanjutnya akan di survei oleh Pemprov Bengkulu, guna mengetahui kondisi lapangan baik jumlah dan keanggotaan kelompok serta lokasi pembibitan yang sudah mereka siapkan.
Untuk itu dia berharap, kelompok tani yang diusulkan tersebut nantinya semuanya mendapatkan program KBR dari pemerintah pusat sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar lahan kritis serta memperbaiki kerusakan lingkungan di daerah itu.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015