Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, membuat demplot bagi 200 ribu bibit kakao unggul yang akan dikembangkan para petani di daerah itu.
Kepala Dishutbun Kepahiang, Ris Irianto, di Bengkulu, Sabtu, mengatakan, bibit kakao unggul sebanyak 200 ribu barang itu di demplot di delapan kecamatan di daerah itu.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah menyaluranya kepada para petani di masing-masing kecamatan di daerah itu.
Penyiapan bibit kakao ini, kata Ris Irianto, untuk mendorong para petani di Kabupaten Kepahiang agar tertarik mengembangkan tanaman tersebut di lahan mereka sebagai pengganti tanaman kopi.
Tanaman kopi sudah tidak bisa lagi dipertahankan sebagai sumber penghidupan bagi petani di Kepahiang, karena selain produksi hasil panen tidak maksimal juga harga tidak stabil.
Sedangkan harga kakao di Kepahiang cukup tinggi diatas Rp25.000 per kg dan panennya sepanjang tahun. Sementara kopi panennya hanya sekali setahun dan harga tidak stabil.
Karena itu, petani di Kepahiang dianjurkan menanam kakao sebagian pengganti tanaman kopi yang sudah tidak menguntungan lagi.
Selain itu, petani Kepahiang juga disarankan menanam kayu sengon, pala dan buah naga. Tiga jenis tanaman ini jika sudah menghasilkan akan meningkatkan pendapatan para petani di daerah itu.
Bahkan, Dishutbun Kepahiang menargetkan akan mengembangkan tanaman kayu sengon di daerah itu sedikitnya 2 juta batang. Sebab, kayu sengon masa panenya singkat hanya tiga tahun.
Sedangkan harga kayu sengon di Bengkulu harga diatas Rp1 juta per meter kubik. "Saya yakin jika petani bisa menanam kayu sengon 1.000 batang, maka ketika panen akan menghasikan uang puluhan juta rupiah," ujarnya.
Demikian pula dengan tanaman pala dan buah naga jika menghasilkan pendapatan petani akan meningkat sebab harga kedua jenis tanaman ini tinggi diatas Rp30.000 per kg.
"Sekarang tinggal petani memilih atau kaya apa tidak. Kalau mau kaya silakan menanam kayu sengon, pala, kakao dan buah naga," ujarnya. (ANT-212)
Dishutbun demplot 200 ribu bibit kakao unggul
Sabtu, 31 Desember 2011 13:33 WIB 2682