Mukomuko (Antara) - Mayoritas warga empat desa di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu saat ini terpaksa menggunakan air Sungai Batang Muar untuk mandi, mencuci, dan kakus atau MCK, setelah tidak diguyur hujan selama seminggu.

"Warga saat ini menggunakan air sungai lagi untuk mandi dan mencuci. Tapi untuk minum pakai air galon." kata warga Desa Pulai Payung Kecamatan Ipuh, Evi, di Mukomuko, Jumat.  

Sebanyak lima desa di Kecamatan Ipuh yang berada di dataran tinggi, yakni Desa Pulau Makmur, Desa Medan Jaya, Desa Sibak, Desa Pulai Payung, dan Desa Pulau Baru.

Ia mengatakan, bila tidak turun hujan selama seminggu, warga di wilayah tersebut menggunakan air sungai.

Setiap pagi dan sore hari, katanya, ramai sekali warga di wilayah itu yang mandi ke Sungai Batang Muar dan membawa jeriken untuk mengambil air di sungai itu.

Dia mengatakan, warga di wilayah itu mulai mengalami krisis air bersih sejak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Selagan di wilayah itu tidak beroperasi lagi.

Sudah setahun ini, katanya, PDAM di wilayahnya tidak melayani pelanggannya, sehingga banyak warga yang membuat sumur gali. Saat tidak turun hujan air sumur menjadi kering.

"Kalau dulu warga di Ipuh ini masih bisa mengandalkan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari. Sejak PDAM mati warga menjadi seperti ini," ujarnya lagi.

Ia berharap, PDAM di wilayah itu bisa beroperasi menyalurkan air bersih ke rumah warga.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015