Bengkulu (Antara) - Badan Meteorologi dan Geofisika Fatmawati Bengkulu mengungkapkan sampai akhir September Provinsi Bengkulu masih dilanda musim kering atau kemarau.

"Cuaca cerah berawan, bulan september ini menurut perkiraan masih kemarau," kata prakirawan BMKG Fatmawati Provinsi Bengkulu, Anjasman di Bengkulu, Senin.

Musim kering kali ini masih disebabkan oleh fenomena El Nino, yang telah melanda Indonesia termasuk Provinsi Bengkulu, kurun waktu beberapa bulan terakhir.

"Fenomena El Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di samudra Pasifik sekitar equator khususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru)," kata dia.

Pada iklim normal, suhu laut di Indonesia lebih hangat, sehingga proses penguapan lebih mudah terjadi, membuat awan lebih mudah terbentuk.

Namun oleh karena fenomena El Nino, membuat suhu laut di sekitar Peru lebih hangat, sebaliknya suhu laut di Indonesia lebih dingin, akibatnya terjadi perubahan massa udara yang berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia.

"Kemungkinan di bulan September ini tidak ada hujan dengan intensitas tinggi, mungkin hanya beberapa kali hujan ringan," kata dia.

Mengingat musim kering diprediksi masih akan berlangsung dalam waktu cukup lama, BMKG setempat mengingatkan warga agar lebih waspada dengan potensi api, baik berupa kebakaran bangunan maupun kebakaran hutan atau lahan.

"Jangan membakar sembarangan, apa lagi jika lokasinya berupa lahan gambut, bisa menjadi potensi kabut asap seperti yang terjadi di Riau dan Jambi," ujarnya.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015