Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengingatkan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara merupakan pengikat dan pemersatu bangsa Indonesia yang wilayahnya mulai dari Sabang hingga Merauke.

"Pancasila merupakan pengikat bagi bangsa Indonesia maka kita wajib mencintai dan menjaganya," kata Junaidi terkait peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan lima sila Pancasila merupakan buah pikiran dari tokoh-tokoh bangsa.

Makna dari butir-butir Pancasila disusun dari buah pikiran para tokoh yang tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga secara moral dan mental.

Kesaktian Pancasila sebagai ideologi menurutnya terbukti dari beberapa upaya mengganti dan meruntuhkan dasar negara tersebut dengan paham lain, tetapi tidak pernah berhasil.

"Pancasila tetap utuh sebagai sebuah ideologi dan masih dipertahankan untuk mempersatukan kita sebagai bangsa," ucapnya.

Karenanya, kata Gubernur, masyarakat Indonesia wajib mencintai negara, bangsa dan Pancasila dengan mengamalkan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila tersebut.

Pancasila terdiri dari dua kata Sanskerta yakni panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. ***2***

(T.H019/B/T007/T007) 01-10-2015 15:24:53

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015