Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu melakukan pemeriksaan secara acak 50 sampel jajanan takjil yang dijual di dua lokasi dengan hasil bebas dari kandungan bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, rodhamin, dan Methanyl yellow.
Sebanyak 50 sampel yang diperiksa tersebut berasal dari pasar Ramadhan di Kota Bengkulu, di kawasan Kampung Cina dan wilayah Padang Jati.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Sebanyak 50 sampel yang diperiksa tersebut berasal dari pasar Ramadhan di Kota Bengkulu, di kawasan Kampung Cina dan wilayah Padang Jati.
"Kita terus melakukan pemeriksaan takjil khususnya takjil yang berisiko mengandung bahan berbahaya dan hasil pemeriksaan hari ini seluruhnya memenuhi syarat," kata Kepala BPOM Bengkulu Yogi Abaso Mataram di Bengkulu, Rabu.
Ia menyebutkan untuk sampel yang diperiksa secara acak tersebut merupakan makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.
Untuk sampel yang diperiksa berbagai jenis seperti gorengan, kerupuk, sirup, es buah, mi, tahu, pempek, lauk pauk, ikan teri, lontong, lemang, daging, mie telur, dan rujak mi.
Pemilihan sampel pemeriksaan dilakukan karena bahan pangan tersebut sering dikonsumsi oleh masyarakat selama menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
Selain melakukan pemeriksaan takjil di kawasan Kota Bengkulu, BPOM juga akan melakukan beberapa kali pemeriksaan di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu seperti Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang dan lainnya.
Selain itu, sidak makanan takjil selama Ramadhan tersebut dilakukan dalam rangka melindungi masyarakat dari bahaya konsumsi makanan yang tidak aman dan memastikan kenyamanan bagi masyarakat serta memastikan takjil yang aman dan tidak berbahaya.
Jika dalam proses pemeriksaan tersebut, pihaknya menemukan bahan yang berbahaya di dalam makanan, maka akan melakukan pembinaan dan menelusuri produk tersebut diproduksi sendiri atau pihak lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024