Rony Imanuel atau Mongol Stres adalah seorang pemeran film, politikus, dan pelawak tunggal Indonesia. Lahir pada 27 September 1978 di Manado, Sulawesi Utara.
Mongol mengawali kariernya di dunia hiburan tanah air sebagai pelawak tunggal dalam ajang Stand Up Comedy Show tahun 2011 dan juga menceburkan diri dengan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia.
Dinobatkan sebagai komika bayaran termahal, Mongol yang saat ini menganut kepercayaan Kristen Protestan dulunya adalah bagian dari komunitas Satanic, yaitu sekte penyembah setan.
Dalam channel YouTube Dedy Corbuzier, ia mengatakan dirinya pernah bergabung dengan sekte Satanic karena mengalir darah sang ibunda.
Sekte tersebut menganjurkan meminum darah manusia, mengonsumsi organ manusia dan berhubungan seks secara bebas secara berkala.
Baca juga: Menparekraf: Komedian dan konten kreator profesi menjanjikan
Baca juga: Festival "Stand Up Comedy" sukses
Gambaran penyembah setan terus melekat pada Mongol. Maka tidak heran jika rumah produksi PH Shakti Inspirasi Cinema dan PH Amazing Grace Production akan menayangkan film berjudul “Gereja Setan The Movie” disutradarai Daniel Tito sebagai debut perdananya.
“Film ini kami buat bukan untuk membuat sebuah penyesatan tapi justru di sini kita ingin menyadarkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap ajaran-ajaran sesat," kata Daniel dalam cuplikan video di YouTube DemiFilm TV.
“Walaupun ini bernafaskan Kristian tapi film ini kita peruntukan untuk semua agama,” kata dia.
Nico Rosto selaku produser mengatakan, 40 persen cerita pada film ini mengangkat sebuah kisah masa lalu Mongol yang terlibat dalam sebuah dosa hingga menjerumuskannya dalam kegelapan.
Film yang mengusung konsep moderasi beragama Nasrani ini berpesan akan bahaya potensial dari ajaran sesat yang mengatas namakan sebuah agama sebagai kedok.
Baca juga: "Gara Gara Warisan" terinspirasi dari kisah keluarga
Baca juga: Sheila Dara tetap lakoni peran di "Teka-Teki Tika" usai patah tulang
Dalam film ini, Mongol berlakon sebagai panglima gereja setan, yang memiliki peran penting dalam menggerakan alur cerita dan memperlihatkan sisi gelap dari organisasi tersebut.
“Yang kita ingin angkat ke permukaan bukan soal setannya tapi bagaimana kita menjadi pribadi yang berubah dari sesuatu yang dulu keji di mata tuhan,” jelas Mongol dalam wawancara di DemiFilm Tv.
Ia juga menjelaskan, beberapa alur cerita tidak diuraikan secara detail. Namun gambarannya cukup mendekati, karena kekhawatirannya akan generasi muda yang terpengaruh negatif pada film ini.
Film yang dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia bahwa ajaran sesat benar-benar ada dan penting untuk tetap waspada.
“Tetap kebenaran selalu menang karena sumber kebenaran itu Kristus,” kata Mongol.
Baca juga: Indro Warkop tak berencana bawa Warkopi ke jalur hukum
Baca juga: Arswendo di mata Indro "warkop", sosok humoris dan konsisten
Di samping itu, sebuah unggahan foto papan clapperboard di Instagram milik @mongolstres dengan caption “Tunggulah kami...,” mendapat tanggapan dari warganet.
Netizen indonesia yang dibuat penasaran dengan postingan tersebut lantas memberikan berbagai komentar.
“Ini horor kan ya,? Bukan komedi ya?,” komentar @adiacoolonli**.
“Wah ga sabar si, rasa ingin tau inilo gede bgt, karena menurutku ini hal yg baru,” tambah @cornelianis**.
Tak hanya warganet yang penasaran, banyak juga dari mereka yang memberikan komentar lucu pada postingan tersebut.
Baca juga: Film "Mohon Doa Restu" siap tayang pada 26 Oktober
Baca juga: Terinspirasi acara komedi, Meta luncurkan mesin penerjemah 200 bahasa
“Butuh pemeran pendukung gak bang, siap jadi setan ini,” tutur @jun_jun_christo_simanjunt** .
“Kaka mongol nda mau ajak pakita jadi hantu di Gereja dang,” ucap @khaell_bogot**.
Film yang dijadwalkan rilis tahun 2024 ini telah menimbulkan antusiasme di kalangan penggemar penonton layar lebar dan bersemangat untuk menyambut sang idola Mongol Stres dalam film “Gereja Setan The Movie”.
Baca juga: Konser Avenged Sevenfold satu-satunya di Asia siap guncang Jakarta, ini komentar lucu warganet!
Baca juga: Majelis Lucu Indonesia luncurkan platform video komedi Lucuflix
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Mongol mengawali kariernya di dunia hiburan tanah air sebagai pelawak tunggal dalam ajang Stand Up Comedy Show tahun 2011 dan juga menceburkan diri dengan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia.
Dinobatkan sebagai komika bayaran termahal, Mongol yang saat ini menganut kepercayaan Kristen Protestan dulunya adalah bagian dari komunitas Satanic, yaitu sekte penyembah setan.
Dalam channel YouTube Dedy Corbuzier, ia mengatakan dirinya pernah bergabung dengan sekte Satanic karena mengalir darah sang ibunda.
Sekte tersebut menganjurkan meminum darah manusia, mengonsumsi organ manusia dan berhubungan seks secara bebas secara berkala.
Baca juga: Menparekraf: Komedian dan konten kreator profesi menjanjikan
Baca juga: Festival "Stand Up Comedy" sukses
Gambaran penyembah setan terus melekat pada Mongol. Maka tidak heran jika rumah produksi PH Shakti Inspirasi Cinema dan PH Amazing Grace Production akan menayangkan film berjudul “Gereja Setan The Movie” disutradarai Daniel Tito sebagai debut perdananya.
“Film ini kami buat bukan untuk membuat sebuah penyesatan tapi justru di sini kita ingin menyadarkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap ajaran-ajaran sesat," kata Daniel dalam cuplikan video di YouTube DemiFilm TV.
“Walaupun ini bernafaskan Kristian tapi film ini kita peruntukan untuk semua agama,” kata dia.
Nico Rosto selaku produser mengatakan, 40 persen cerita pada film ini mengangkat sebuah kisah masa lalu Mongol yang terlibat dalam sebuah dosa hingga menjerumuskannya dalam kegelapan.
Film yang mengusung konsep moderasi beragama Nasrani ini berpesan akan bahaya potensial dari ajaran sesat yang mengatas namakan sebuah agama sebagai kedok.
Baca juga: "Gara Gara Warisan" terinspirasi dari kisah keluarga
Baca juga: Sheila Dara tetap lakoni peran di "Teka-Teki Tika" usai patah tulang
Dalam film ini, Mongol berlakon sebagai panglima gereja setan, yang memiliki peran penting dalam menggerakan alur cerita dan memperlihatkan sisi gelap dari organisasi tersebut.
“Yang kita ingin angkat ke permukaan bukan soal setannya tapi bagaimana kita menjadi pribadi yang berubah dari sesuatu yang dulu keji di mata tuhan,” jelas Mongol dalam wawancara di DemiFilm Tv.
Ia juga menjelaskan, beberapa alur cerita tidak diuraikan secara detail. Namun gambarannya cukup mendekati, karena kekhawatirannya akan generasi muda yang terpengaruh negatif pada film ini.
Film yang dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia bahwa ajaran sesat benar-benar ada dan penting untuk tetap waspada.
“Tetap kebenaran selalu menang karena sumber kebenaran itu Kristus,” kata Mongol.
Baca juga: Indro Warkop tak berencana bawa Warkopi ke jalur hukum
Baca juga: Arswendo di mata Indro "warkop", sosok humoris dan konsisten
Di samping itu, sebuah unggahan foto papan clapperboard di Instagram milik @mongolstres dengan caption “Tunggulah kami...,” mendapat tanggapan dari warganet.
Netizen indonesia yang dibuat penasaran dengan postingan tersebut lantas memberikan berbagai komentar.
“Ini horor kan ya,? Bukan komedi ya?,” komentar @adiacoolonli**.
“Wah ga sabar si, rasa ingin tau inilo gede bgt, karena menurutku ini hal yg baru,” tambah @cornelianis**.
Tak hanya warganet yang penasaran, banyak juga dari mereka yang memberikan komentar lucu pada postingan tersebut.
Baca juga: Film "Mohon Doa Restu" siap tayang pada 26 Oktober
Baca juga: Terinspirasi acara komedi, Meta luncurkan mesin penerjemah 200 bahasa
“Butuh pemeran pendukung gak bang, siap jadi setan ini,” tutur @jun_jun_christo_simanjunt** .
“Kaka mongol nda mau ajak pakita jadi hantu di Gereja dang,” ucap @khaell_bogot**.
Film yang dijadwalkan rilis tahun 2024 ini telah menimbulkan antusiasme di kalangan penggemar penonton layar lebar dan bersemangat untuk menyambut sang idola Mongol Stres dalam film “Gereja Setan The Movie”.
Baca juga: Konser Avenged Sevenfold satu-satunya di Asia siap guncang Jakarta, ini komentar lucu warganet!
Baca juga: Majelis Lucu Indonesia luncurkan platform video komedi Lucuflix
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024