Provinsi Bengkulu meluncurkan fasilitas ekspor langsung komoditas unggulan daerah ke negara tujuan ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dengan adanya fasilitas kontainer ekspor.
 
"Gubernur Rohidin menyampaikan, kehadiran kontainer ekspor yang disiapkan oleh PT Sinokor dan Heung A Line dan PT Winarapan ini akan memperlancar aktivitas ekspor komoditas unggulan Bengkulu," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Rabu.
 
Dia mengatakan, selama ini proses ekspor komoditas Bengkulu lebih pada double handling (penanganan ganda). Penanganan ganda tersebut yakni produk Bengkulu dikemas di Pelabuhan Pulau Baai, kemudian didistribusikan ke pelabuhan besar seperti Pelabuhan Tanjung Priok dan baru di sana diekspor ke negara tujuan bersama produk dari daerah lain.
 
"Dengan adanya kontainer ekspor ini, maka tidak akan ada lagi double handling atau penanganan ganda, sehingga akan lebih efektif dan efisien," kata Rohidin.
 
Rohidin mengingatkan kehadiran fasilitas tersebut di Pelabuhan Pulau Baai harus didukung dengan sinergi yang kuat berbagai pihak, terutama di jenjang pemerintah setempat.
 
"Ketika ada kebijakan baru dalam pergerakan perekonomian daerah, tolong disambut secara berjenjang. Informasikan ke kabupaten dan kota agar terjadi sinergi maksimal bersama bupati dan wali kota untuk mencapai tujuan bersama," kata Rohidin.
 
Kehadiran kontainer ekspor menurut Rohidin Mersyah tentunya akan memberikan kemudahan bagi pelaku industri dan UMKM di Provinsi Bengkulu untuk mengekspor produk mereka langsung ke negara tujuan ekspor.
 
"Peluncuran kontainer ekspor ini hanyalah bagian kecil dari proses panjang membangun ekonomi daerah yang tangguh dan mandiri. Oleh karena itu, saya mengharapkan para eksportir, pelaku usaha dan UMKM dapat bekerja sama untuk memanfaatkan kontainer yang telah disediakan ini," kata Rohidin.
 
Untuk diketahui, Kabupaten Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang merupakan daerah dengan potensi pertanian hortikultura dan perkebunan kopi. Pada 2023, Rejang Lebong telah mengekspor komoditas kopi ke Singapura, namun masih melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
 
Kemudian, Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Tengah merupakan penghasil sawit dan karet. Pada 2023, daerah itu telah mengekspor karet melalui pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan.
 
Selama ini, komoditas unggulan Provinsi Bengkulu yang telah diekspor langsung melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu baru batu bara.
 
General Maneger (GM) Pelindo Regional II Capt. S Joko mengatakan pihaknya menargetkan ekspor komoditi unggulan Bengkulu mencapai 200.000 meter kubik per bulannya.
 
"Ini terobosan baru, sehingga tidak ada lagi double handling. Tentunya akan mempermudah ekspor komoditas unggulan yang ada di Bengkulu. Ada target 10.000 meter kubik sehari, jadi dalam sebulan itu bisa 200.000 meter kubik pengiriman," ujar Joko.

 

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024