Mukomuko (Antara) - Kelompok warga yang membuat mesin pengolahan minyak mentah sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di satuan pemukiman 10 Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu ingin terus berinovasi mengolah kembali CPO yang dibuatnya menjadi minyak goreng.

Kepala Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Mukomuko Hanif di Mukomuko, Jumat, mengatakan kelompok warga yang membuat mesin pengolahan CPO dari satuan pemukiman (SP) 10 ini merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Anggota lembaga ini, katanya, orang yang suka berinovasi. Mereka datang ke instansi itu untuk minta pendampingan untuk menciptakan CPO menjadi minyak goreng.

Mereka ini, katanya, sudah membuat mesin pengolahan CPO. Sekarang kelompok ini ingin menciptakan CPO menjadi minyak goreng.

"Mereka minta pendampingan dari kita supaya mereka mendapatkan teori untuk menciptakan CPO menjadi minyak goreng," ujarnya.

Pihaknya akan menghubungkan kelompok ini langsung kepada Litbang Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Dia mengatakan, kelompok yang senang berinovasi ini tidak minta dana untuk kegiatannya itu. Mereka hanya ingin mendapatkan teorinya agar dapat mengembangkan inovasinya itu.

Instansi itu, katanya, tahun ini dan tahun 2016 tidak ada anggaran untuk membantu mengembangkan teknologi tepat guna. Hanya sebatas pendampingan saja.

Ia mengusulkan, agar pengembangan inovasi itu menggunakan dana desa. Inovasi itu pada akhirnya untuk kepentingan kebutuhan desa.

"Kalau di desa itu sudah ada mesin pembuat minyak goreng maka desa itu bisa menjadi sentra minyak goreng di kabupaten ini," ujarnya.

Pengembangan inovasi tersebut, lanjutnya, sebaiknya menggunakan dana desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015