Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu memperpanjang masa tanggap darurat banjir di daerah itu untuk memulihkan keadaan pascabencana alam yang telah merobohkan gorong-gorong jalan di delapan desa.

"SK Bupati terkait perpanjangan masa waktu tanggap darurat banjir sudah ada. Selanjut diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar dapat dibangun jembatan di gorong-gorong yang roboh di terjang banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani di Mukomuko, Rabu.

SK Bupati tersebut merupakan pedoman bagi instansi itu untuk melakukan perpanjangan masa tanggap darurat banjir.

Usulan anggaran untuk pembangunan jembatan di gorong-gorong yang roboh diterjang banjir ke BNPB seperti usulan awal sebesar Rp1,3 miliar.

"Kami ajukan anggaran Rp1,3 miliar untuk pembangunan jembatan sesuai dengan penghitungan Dinas Pekerjaan Umum, tetapi konstruksi bangunannya tidak semuanya permanen, lantainya menggunakan kayu," ujarnya.

Tim dari BNPB, kata Ramdani, akan turun ke lokasi gorong-gorong yang roboh diterjang banjir.

"BNPB turun ke lokasi itu untuk memastikan layak atau tidak di lokasi itu dibangun jembatan," ujarnya,

Ia menyebutkan, sebanyak delapan desa di Kecamatan Malin Deman, yakni Talang Baru, Talang Arah, Air Merah, Serami Baru, Lubuk Talang, Semambang Makmur, Gajah Mungkur, Gajah Mungkur II.

Kemudian, Unit Permukiman Transmigrasi Lapindo Desa Lubuk Talang yang terisolasi akibat banjir pada bulan Juni yang merusak gorong-gorong penahan jalan di wilayah itu. ***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015