Provinsi Bengkulu mengalami penurunan harga beras pada Mei 2024, yang berkontribusi pada kontrol inflasi di daerah tersebut, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, di Kota Bengkulu, Senin, mengatakan fenomena panen raya di beberapa kabupaten adalah faktor utama yang menyebabkan penurunan harga.

"Pada Mei 2024 ini, beras mengalami deflasi sebesar 0,04 persen, yang secara signifikan menghambat laju inflasi," kata Win.

Meski mengalami inflasi tahunan yang cukup tinggi, Bengkulu masih berhasil menjaga inflasi sejak Januari hingga Mei 2024 dalam rentang target nasional, yaitu 2,5 persen plus minus 1 persen, dengan inflasi tahunan saat ini berada pada 1,6 persen.

Win menekankan pentingnya upaya bersama untuk menjaga stabilitas harga beras dan menghindari fluktuasi harga di masa depan. 

Baca juga: BI Bengkulu integrasikan klaster pertanian dan TPAD kendalikan inflasi
Baca juga: Bengkulu maksimalkan program Gerakan Rafflesia Menanam atasi inflasi


Inisiatif ini tidak hanya penting untuk stabilitas ekonomi lokal tapi juga untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan beras bagi masyarakat luas di Bengkulu.

"Ini penting untuk menjaga inflasi Bengkulu sampai akhir tahun bisa berada dalam rentang target yang telah ditetapkan," katanya.
 

Makan di luar jadi sebuah kemewahan di Turki karena lonjakan harga

 

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024