Rejanglebong (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu mengharapkan partisipasi kalangan pengusaha setempat guna membantu penanganan bencana alam di daerah itu.
"Kami sangat mengharapkan pihak perusahaan atau pengusaha yang ada di Rejanglebong dapat membantu penanganan pascabencana puting beliung yang menimpa tiga desa di Kecamatan Sindang Beliti Ulu, karena jika hanya mengandalkan bantuan pemerintah dana sangat terbatas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejanglebong, Masdar Helmi, Selasa.
Bencana alam angin puting beliung yang menimpa tiga desa di Kecamatan Bermani Ulu, Kamis (21/1) sekitar pukul 17.00 WIB lalu kata dia, telah merusak 57 unit rumah milik 57 kepala keluarga, baik yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan. Rumah yang rusak ini tersebar di Desa Bangun Jaya, Air Bening dan di Desa Babakan Baru.
Akibat angin puting beliung ini selain merusak sarana pemukiman penduduk dan lima bangunan lainnya berupa masjid, satu unit bangunan SD, pasar, balai desa dan pos kamling.
"Memasuki hari kelima setelah bencana ini, kehidupan masyarakat mulai normal kembali. Saat ini warga dibantu dengan aparat TNI/Polri serta petugas BPBD dan relawan lainnya tengah membantu upaya perbaikan rumah dan sarana publik yang rusak," ujarnya.
Proses perbaikan perumahan dan sarana publik dalam tiga desa itu kata Masdar Helmi melibatkan ratusan orang, dimana beberapa hari penanganan pascabencana ini kalangan warga membutuhkan bantuan material bangunan berupa kayu dan seng untuk atap.
Untuk membantu perbaikan rumah warga ini pihaknya sudah mengajukan permintaan anggaran penanganan bencana melalui pos bantuan sosial (Bansos) Bupati Rejanglebong. Sedangkan bantuan bahan makanan, terpal, peralatan dapur dan lainnya sudah mereka berikan sehari setelah bencana menggunakan logistik penanggulangan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Memasuki musim hujan belakangan ini pihaknya mengimbau kalangan masyarakat 15 kecamatan di Rejanglebong agar tetap waspada dan segera mengungsi ke tempat yang aman, karena kemungkinan bencana alam berupa tanah longsor, banjir dan angin puting beliung dapat terjadi setiap waktu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Kami sangat mengharapkan pihak perusahaan atau pengusaha yang ada di Rejanglebong dapat membantu penanganan pascabencana puting beliung yang menimpa tiga desa di Kecamatan Sindang Beliti Ulu, karena jika hanya mengandalkan bantuan pemerintah dana sangat terbatas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejanglebong, Masdar Helmi, Selasa.
Bencana alam angin puting beliung yang menimpa tiga desa di Kecamatan Bermani Ulu, Kamis (21/1) sekitar pukul 17.00 WIB lalu kata dia, telah merusak 57 unit rumah milik 57 kepala keluarga, baik yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan. Rumah yang rusak ini tersebar di Desa Bangun Jaya, Air Bening dan di Desa Babakan Baru.
Akibat angin puting beliung ini selain merusak sarana pemukiman penduduk dan lima bangunan lainnya berupa masjid, satu unit bangunan SD, pasar, balai desa dan pos kamling.
"Memasuki hari kelima setelah bencana ini, kehidupan masyarakat mulai normal kembali. Saat ini warga dibantu dengan aparat TNI/Polri serta petugas BPBD dan relawan lainnya tengah membantu upaya perbaikan rumah dan sarana publik yang rusak," ujarnya.
Proses perbaikan perumahan dan sarana publik dalam tiga desa itu kata Masdar Helmi melibatkan ratusan orang, dimana beberapa hari penanganan pascabencana ini kalangan warga membutuhkan bantuan material bangunan berupa kayu dan seng untuk atap.
Untuk membantu perbaikan rumah warga ini pihaknya sudah mengajukan permintaan anggaran penanganan bencana melalui pos bantuan sosial (Bansos) Bupati Rejanglebong. Sedangkan bantuan bahan makanan, terpal, peralatan dapur dan lainnya sudah mereka berikan sehari setelah bencana menggunakan logistik penanggulangan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Memasuki musim hujan belakangan ini pihaknya mengimbau kalangan masyarakat 15 kecamatan di Rejanglebong agar tetap waspada dan segera mengungsi ke tempat yang aman, karena kemungkinan bencana alam berupa tanah longsor, banjir dan angin puting beliung dapat terjadi setiap waktu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016