Rejanglebong (Antara) - Penjabat Gubernur Bengkulu H Suhajar Diantoro, Rabu (27/1) meresmikan pemakaian gedung baru kantor Bupati Kabupaten Rejanglebong yang dibangun pada 2015 lalu.

Peresmian pemakaian kantor Bupati Rejanglebong yang dibangun dengan dana APBD murni daerah itu senilai Rp19,3 miliar ini diserahterimakan pada 18 Januari 2016 lalu. Peresmiannya ditandai dengan penandatangan prasasti dan pemotongan pita oleh Gubernur Suhajar Diantoro didampingi penjabat Bupati Rejanglebong Andi Roslinsyah, ketua DPRD Rejanglebong Abu Bakar, Danrem 041 Garuda Mas Kol Inf Fajar Budiman serta pejabat lainnya.

"Pembangunan gedung kantor Bupati Rejanglebong ini berjalan pada tahun anggaran 2015, dengan sumber dana APBD murni 100 persen," kata penjabat Bupati Rejanglebong Andi Roslinsyah.

Gedung kantor Bupati Rejanglebong itu sendiri kata dia, terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama ditempati asisten I beserta bagian dibawahnya yakni bagian Kesra, hukum serta bagian humas dan protokol. 

Sedangkan dilantai dua ditempati bupati dan wakil bupati, sekretaris daerah dan para staf ahli bupati dan asisten II berikut bawahannya meliputi bagian perekonomian dan bagian pembangunan. Terakhir lantai tiga ditempati asisten tiga beserta bagian organisasi, bagian umum dan bagian keuangan.

Bersamaan pembangunan kantor bupati pada 2015 lalu kata dia, juga dilaksanakan pembangunan kantor BPBD, Dinas PU Rejanglebong, kantor lurah tugu gapura, rehab GOR Curup, rehab gedung PBSI, lanjutan pembangunan RSUD Curup tahap IV, peningkatan kapasitas jalan (hotmix) dan pengerasan serta pembukaan jalan baru, drainase, jembatan dan lain-lainnya.

Untuk itu dia berharap, gedung baru kantor bupati setempat yang diresmikan penjabat Gubernur Bengkulu ini nantinya dapat dimanfaatkan secara optimal bagi seluruh masyarakat yang akan berurusan, baik dalam dalam Kabupaten Rejanglebong maupun luar daerah.

"Tugas aparatur adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, mari terapkan sistem 5 S yakni senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Dengan keramahan para pegawai maka dapat membuat masyarakat merasa terlayani," ujarnya mengingatkan.

Sementara itu penjabat Gubernur Bengkulu H Sujahar Diantoro dalam sambutannya menjelaskan, kantor bupati yang megah itu hendaknya menjadi pusat penyelenggaraan pemerintahan Rejanglebong kedepannya, siapa saja bupati dan wakil bupatinya. 

"Para pemimpin hendaknya menerapkan ilmu manajemen dalam mengelola pemerintahan dengan prinsip yang harus diterapkan berupa 3 M yakni man atau SDM nya, kemudian money atau anggaran dan material peralatan termasuk gedung atau material. Tanpa ilmu manajemen ini tidak mungkin seorang bupati dapat menjalankan roda pemerintahan di daerahnya masing-masing," ujarnya.(Advertorial)

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016