Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 88 desa dari 122 desa di daerah itu sudah mendaftarkan seluruh perangkatnya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Berarti saat ini dari 122 desa di Rejang Lebong, masih ada 34 desa lagi yang belum mendaftarkan perangkat desanya menjadi peserta JKN, sedangkan 88 desa lainnya sudah," kata Kepala Dinas PMD Rejang Lebong Suradi Ripai di sela pencanangan Desa Pesiar BPJS Kesehatan Cabang Curup di Kecamatan Curup Utara Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, para perangkat desa yang sudah didaftarkan menjadi peserta JKN atau BPJS Kesehatan tersebut terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, pelaksana teknis dan pelaksana wilayah atau kepala dusun.
Untuk desa-desa yang belum mendaftarkan perangkatnya menjadi peserta JKN di daerah itu, kata dia, terus didorong agar segera mendaftarkan seluruh perangkatnya guna mendapat jaminan sosial.
"Jangan sampai nanti saat diperlukan, mereka belum menjadi peserta BPJS Kesehatan," katanya.
Menurut dia, di 122 desa di Rejang Lebong, seluruh perangkat desanya ditargetkan terdaftar dalam program JKN-KIS mengingat iurannya bisa menggunakan alokasi dana desa (ADD) masing-masing desa.
Sementara itu Sekda Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi menyebutkan, kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong sudah berstatus Universal Health Coverage (UHC) terhitung sejak November 2023 lalu.
"Jumlah peserta BPJS Kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan 1 Juli 2024 kemarin sudah mencapai 279.897 jiwa dari total penduduk 285.748 jiwa atau 97,95 persen, dan yang belum terdaftar tinggal 5.851 jiwa lagi," kata dia.
Pemkab Rejang Lebong sudah berkomitmen untuk terus mendukung program pelayanan berobat gratis di daerah itu dengan menyiapkan anggaran dalam APBD Rejang Lebong untuk pembiayaan kepesertaan BPJS Kesehatan bagi warga tidak mampu.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Berarti saat ini dari 122 desa di Rejang Lebong, masih ada 34 desa lagi yang belum mendaftarkan perangkat desanya menjadi peserta JKN, sedangkan 88 desa lainnya sudah," kata Kepala Dinas PMD Rejang Lebong Suradi Ripai di sela pencanangan Desa Pesiar BPJS Kesehatan Cabang Curup di Kecamatan Curup Utara Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, para perangkat desa yang sudah didaftarkan menjadi peserta JKN atau BPJS Kesehatan tersebut terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, pelaksana teknis dan pelaksana wilayah atau kepala dusun.
Untuk desa-desa yang belum mendaftarkan perangkatnya menjadi peserta JKN di daerah itu, kata dia, terus didorong agar segera mendaftarkan seluruh perangkatnya guna mendapat jaminan sosial.
"Jangan sampai nanti saat diperlukan, mereka belum menjadi peserta BPJS Kesehatan," katanya.
Menurut dia, di 122 desa di Rejang Lebong, seluruh perangkat desanya ditargetkan terdaftar dalam program JKN-KIS mengingat iurannya bisa menggunakan alokasi dana desa (ADD) masing-masing desa.
Sementara itu Sekda Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi menyebutkan, kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong sudah berstatus Universal Health Coverage (UHC) terhitung sejak November 2023 lalu.
"Jumlah peserta BPJS Kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan 1 Juli 2024 kemarin sudah mencapai 279.897 jiwa dari total penduduk 285.748 jiwa atau 97,95 persen, dan yang belum terdaftar tinggal 5.851 jiwa lagi," kata dia.
Pemkab Rejang Lebong sudah berkomitmen untuk terus mendukung program pelayanan berobat gratis di daerah itu dengan menyiapkan anggaran dalam APBD Rejang Lebong untuk pembiayaan kepesertaan BPJS Kesehatan bagi warga tidak mampu.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024