Bengkulu (Antara) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bengkulu mengatakan, sektor pariwisata Provinsi Bengkulu harus dikelola tenaga profesional agar hasilnya maksimal.
Ketua Umum Kadin Provinsi Bengkulu Feri Rizal di Bengkulu, Jumat, mengatakan pihak ketiga atau investor yang memiliki kompetensi di bidang pariwisata merupakan pilihan yang rasional.
"Mau tidak mau ini jalan satu-satunya, kita harus berpacu menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata dia.
Ada tiga keuntungan dengan mempercayakan pengelolaan pariwisata kepada investor. Yang pertama, infrastruktur wisata segera bisa dibangun.
"Investor tentu akan menanamkan sejumlah modal, termasuk untuk infrastruktur, mereka pasti tidak mau rugi dalam berinvestasi," katanya.
Sedangkan, jika menunggu pembangunan infrastruktur wisata dari APBD Provinsi Bengkulu diyakini tidak akan bisa maju dalam satu dekade ini.
"Kita tahu APBD hanya sekitar dua triliun, belanja pegawai, daerah, dan infrastruktur vital lainnya sudah menunggu. Jadi bisa diperkirakan jumlah yang bisa dianggarkan untuk pariwisata," kata Feri.
Keuntungan kedua yakni, kemajuan ekonomi yang signifikan. Hal itu disebabkan manajemen pengelolaan pariwisata Bengkulu tentunya memiliki kompetensi di bidangnya, sehingga terjadi percepatan pertumbuhan iklim wisata.
"Dampaknya sangat besar, jika sudah menjadi destinasi yang menarik pengunjung," ucapnya.
Dengan naiknnya tingkat kunjungan, bisnis hotel, kuliner dan restoran tumbuh pesat. Begitu juga dengan bisnis jasa seperti transportasi, perjalanan wisata, ekspedisi, bahkan hingga jasa pemandu turis.
"Usaha mikro kecil dan menengah juga akan merasakan dampak positif," kata dia.
Keuntungan ketiga adalah, jika menyerahkan pengelolaan kepada investor maka Bengkulu akan mendapatkan keuntungan pendapatan asli daerah dari pariwisata dengan jumlah yang pasti.
"Ada keuntungan yang jelas, sesuai aturan yang dibuat. Kalau dikelola pemerintah daerah, kita cemaskan ada oknum yang bermain, lihat saja gedung Mess Pemda, sampai sekarang terbengkalai," ujarnya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Ketua Umum Kadin Provinsi Bengkulu Feri Rizal di Bengkulu, Jumat, mengatakan pihak ketiga atau investor yang memiliki kompetensi di bidang pariwisata merupakan pilihan yang rasional.
"Mau tidak mau ini jalan satu-satunya, kita harus berpacu menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata dia.
Ada tiga keuntungan dengan mempercayakan pengelolaan pariwisata kepada investor. Yang pertama, infrastruktur wisata segera bisa dibangun.
"Investor tentu akan menanamkan sejumlah modal, termasuk untuk infrastruktur, mereka pasti tidak mau rugi dalam berinvestasi," katanya.
Sedangkan, jika menunggu pembangunan infrastruktur wisata dari APBD Provinsi Bengkulu diyakini tidak akan bisa maju dalam satu dekade ini.
"Kita tahu APBD hanya sekitar dua triliun, belanja pegawai, daerah, dan infrastruktur vital lainnya sudah menunggu. Jadi bisa diperkirakan jumlah yang bisa dianggarkan untuk pariwisata," kata Feri.
Keuntungan kedua yakni, kemajuan ekonomi yang signifikan. Hal itu disebabkan manajemen pengelolaan pariwisata Bengkulu tentunya memiliki kompetensi di bidangnya, sehingga terjadi percepatan pertumbuhan iklim wisata.
"Dampaknya sangat besar, jika sudah menjadi destinasi yang menarik pengunjung," ucapnya.
Dengan naiknnya tingkat kunjungan, bisnis hotel, kuliner dan restoran tumbuh pesat. Begitu juga dengan bisnis jasa seperti transportasi, perjalanan wisata, ekspedisi, bahkan hingga jasa pemandu turis.
"Usaha mikro kecil dan menengah juga akan merasakan dampak positif," kata dia.
Keuntungan ketiga adalah, jika menyerahkan pengelolaan kepada investor maka Bengkulu akan mendapatkan keuntungan pendapatan asli daerah dari pariwisata dengan jumlah yang pasti.
"Ada keuntungan yang jelas, sesuai aturan yang dibuat. Kalau dikelola pemerintah daerah, kita cemaskan ada oknum yang bermain, lihat saja gedung Mess Pemda, sampai sekarang terbengkalai," ujarnya.***1***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016