Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyiagakan 110 personel pemadam kebakaran dan 13 armada guna mengantisipasi peningkatan kasus kebakaran pemukiman saat musim kemarau di wilayah itu.

Kepala Dinas Damkar Rejang Lebong Fery Najamudin di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan saat ini wilayah setempat sudah masuk musim kemarau sehingga menyebabkan kemungkinan bahaya kebakaran di kawasan pemukiman maupun hutan dan lahan bisa kapan saja terjadi.

"Saat ini kita sudah menyiagakan personel tersebar di empat pos tingkat kecamatan yang setiap pos berisikan 13 personel, dan di Pos induk Kota Curup sebanyak 58 personel," kata dia.

Dia menjelaskan selain menyiagakan 110 personel dengan didukung 13 armada, terdiri atas sembilan mobil pemadam kebakaran dan empat mobil tangki penyuplai air serta motor pemadam kebakaran.

Armada dan personel pemadam kebakaran yang disiagakan ini, kata dia, tersebar di lima pos, yakni pos utama di Markas Damkar Rejang Lebong di Jalan S Sukowati Curup, dengan jumlah armada pendukung sembilan unit.

Untuk empat pos lainnya berada di Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Bermani Ulu Raya, di mana masing-masing pos kecamatan ditempatkan satu armada pemadam kebakaran.

Menurut dia, cuaca panas akibat pengaruh musim kemarau disertai embusan angin yang cukup kencang sehingga rentan terjadi kebakaran, baik di pemukiman maupun kebakaran lahan.

"Kami mengimbau warga untuk memeriksakan instalasi listrik di rumahnya masing-masing, karena kasus kebakaran yang terjadi di pemukiman ini mayoritas akibat instalasi listrik yang sudah tidak layak lagi," katanya.

Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu.

Untuk kasus kebakaran di pemukiman terhitung Januari hingga akhir Juli 2024 sudah 18 kasus, namun dari jumlah itu tidak ada korban jiwa, sedangkan jumlah kerugian materi lebih dari Rp700 juta.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024