Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengintegrasikan seluruh layanan primer yang ada di wilayah itu sehingga memudahkan penataan dan koordinasi.
"Nantinya seluruh pelayanan primer tidak lagi fokus pada program, melainkan pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup perseorangan dalam keluarga dan masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Selasa.
Dia menjelaskan, penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) ini penting dilaksanakan dalam upaya memenuhi standar pelayanan prima (SPM) secara nasional realisasinya tidak mencapai target hanya di angka 70 hingga 80 persen.
Penguatan pelayanan kesehatan primer ini, kata dia, penting dilakukan karena fakta lapangan menunjukkan capaian SPM bidang kesehatan tahun 2021 masih jauh dari target yang ditetapkan dan beban kesehatan yang masih tinggi serta sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan kasus yang dapat dicegah.
Untuk menerapkan ILP di Kabupaten Rejang Lebong ini, pihaknya pada hari itu mulai menggelar kegiatan sosialisasi kepada pimpinan 21 puskesmas, kemudian pengurus IDI, PPNI dan lainnya.
"Sejauh ini di Kabupaten Rejang Lebong dari 21 puskesmas yang sudah menerapkan ILP baru Puskesmas Sumber Urip di Kecamatan Selupu Rejang, di harapkan tahun depan semua puskesmas, pustu dan posyandu harus sudah menerapkan ILP," tegas dia.
Sementara itu Asisten II Pemkab Rejang Lebong Asli Samin pada acara sosialisasi penerapan ILP yang dilaksanakan Dinkes Rejang Lebong pada hari itu menyatakan Integrasi Layanan Primer merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
"Dengan adanya Integrasi Layanan Primer ini, diharapkan dapat terciptanya pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan mudah dijangkau oleh masyarakat," kata Asli Samin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Nantinya seluruh pelayanan primer tidak lagi fokus pada program, melainkan pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup perseorangan dalam keluarga dan masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Selasa.
Dia menjelaskan, penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) ini penting dilaksanakan dalam upaya memenuhi standar pelayanan prima (SPM) secara nasional realisasinya tidak mencapai target hanya di angka 70 hingga 80 persen.
Penguatan pelayanan kesehatan primer ini, kata dia, penting dilakukan karena fakta lapangan menunjukkan capaian SPM bidang kesehatan tahun 2021 masih jauh dari target yang ditetapkan dan beban kesehatan yang masih tinggi serta sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan kasus yang dapat dicegah.
Untuk menerapkan ILP di Kabupaten Rejang Lebong ini, pihaknya pada hari itu mulai menggelar kegiatan sosialisasi kepada pimpinan 21 puskesmas, kemudian pengurus IDI, PPNI dan lainnya.
"Sejauh ini di Kabupaten Rejang Lebong dari 21 puskesmas yang sudah menerapkan ILP baru Puskesmas Sumber Urip di Kecamatan Selupu Rejang, di harapkan tahun depan semua puskesmas, pustu dan posyandu harus sudah menerapkan ILP," tegas dia.
Sementara itu Asisten II Pemkab Rejang Lebong Asli Samin pada acara sosialisasi penerapan ILP yang dilaksanakan Dinkes Rejang Lebong pada hari itu menyatakan Integrasi Layanan Primer merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
"Dengan adanya Integrasi Layanan Primer ini, diharapkan dapat terciptanya pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan mudah dijangkau oleh masyarakat," kata Asli Samin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024