Rejanglebong (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini membutuhkan peralatan berat untuk mendukung operasional pembersihan material bencana alam tanah longsor.
Kepala BPBD Rejanglebong, Masdar Helmi di Rejanglebong, Jumat, mengatakan pihaknya sudah beberapa kali mengajukan pengadaan alat berat tersebut dalam APBD setempat namun dicoret oleh pihak dewan.
"Alat berat sejenis beco exavator ini kami butuhkan terutama untuk membersihkan material tanah longsor, apalagi Rejanglebong ini merupakan daerah rawan longsor sehingga alat berat ini sangat dibutuhkan. Kami berharap Pemprov Bengkulu atau BNPB bisa memberikan alat berat ini," katanya.
Alat yang mereka butuhkan tersebut kata dia, selain untuk mendukung operasional penanganan bencana tanah longsor yang berkemungkinan terjadi di Rejanglebong juga bisa dipakai oleh kabupaten terdekat seperti Kabupaten Lebong dan Kepahiang yang juga belum memilikinya.
Selama ini daerah itu tambah dia, selalu meminjam peralatan dozer satu-satunya milik Dinas PU Rejanglebong, jika sewaktu-waktu terjadi tanah longsor yang menutup akses jalan kabupaten, provinsi maupun jalan negara. Pembersihan material ini sering terlambat karena kendaraan berat ini juga dipakai untuk kegiatan pembukaan jalan atau dipakai oleh instansi lainnya.
Sementara itu penanganan tanah longsor yang terjadi sepanjang Januari-Februari kata Masdar Helmi, dari beberapa titik yang terkena terutama di sepanjang Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel, di antaranya di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi, kemudian di Jalan Kecamatan Sindang Dataran, Jalan Dua Jalur Kecamatan Curup Tengah serta sejumlah lokasi lainnya di wilayah Kecamatan Sindang Beliti Ulu, sudah mereka laporkan ke BPBD Provinsi Bengkulu.
"Sejumlah lokasi yang terkena longsor ini di antaranya jalan provinsi dan jalan nasional, untuk jalan ini sudah kami laporkan ke BPBD Bengkulu supaya segera diperbaiki. Sedangkan jalan kabupaten yang terkena longsor sekarang mulai diperbaiki dengan menggunanakan dana APBD Rejanglebong," ujarnya.
BPBD Rejanglebong sendiri kata dia, mencatat enam kecamatan dari 15 kecamatan di daerah itu dinyatakan rawan longsor yakni Kecamatan Padang Ulak Tanding, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, Sindang Kelingi, Sindang Dataran, Curup Selatan dan Bermani Ulu Raya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kepala BPBD Rejanglebong, Masdar Helmi di Rejanglebong, Jumat, mengatakan pihaknya sudah beberapa kali mengajukan pengadaan alat berat tersebut dalam APBD setempat namun dicoret oleh pihak dewan.
"Alat berat sejenis beco exavator ini kami butuhkan terutama untuk membersihkan material tanah longsor, apalagi Rejanglebong ini merupakan daerah rawan longsor sehingga alat berat ini sangat dibutuhkan. Kami berharap Pemprov Bengkulu atau BNPB bisa memberikan alat berat ini," katanya.
Alat yang mereka butuhkan tersebut kata dia, selain untuk mendukung operasional penanganan bencana tanah longsor yang berkemungkinan terjadi di Rejanglebong juga bisa dipakai oleh kabupaten terdekat seperti Kabupaten Lebong dan Kepahiang yang juga belum memilikinya.
Selama ini daerah itu tambah dia, selalu meminjam peralatan dozer satu-satunya milik Dinas PU Rejanglebong, jika sewaktu-waktu terjadi tanah longsor yang menutup akses jalan kabupaten, provinsi maupun jalan negara. Pembersihan material ini sering terlambat karena kendaraan berat ini juga dipakai untuk kegiatan pembukaan jalan atau dipakai oleh instansi lainnya.
Sementara itu penanganan tanah longsor yang terjadi sepanjang Januari-Februari kata Masdar Helmi, dari beberapa titik yang terkena terutama di sepanjang Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel, di antaranya di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi, kemudian di Jalan Kecamatan Sindang Dataran, Jalan Dua Jalur Kecamatan Curup Tengah serta sejumlah lokasi lainnya di wilayah Kecamatan Sindang Beliti Ulu, sudah mereka laporkan ke BPBD Provinsi Bengkulu.
"Sejumlah lokasi yang terkena longsor ini di antaranya jalan provinsi dan jalan nasional, untuk jalan ini sudah kami laporkan ke BPBD Bengkulu supaya segera diperbaiki. Sedangkan jalan kabupaten yang terkena longsor sekarang mulai diperbaiki dengan menggunanakan dana APBD Rejanglebong," ujarnya.
BPBD Rejanglebong sendiri kata dia, mencatat enam kecamatan dari 15 kecamatan di daerah itu dinyatakan rawan longsor yakni Kecamatan Padang Ulak Tanding, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, Sindang Kelingi, Sindang Dataran, Curup Selatan dan Bermani Ulu Raya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016