Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadyah Bengkulu Sony Taurus mengatakan, isu teror bom yang dilontarkan orang yang tidak bertanggung jawab melalui pesan singkat kepada salah seorang dosen di kampus itu hanya pengalihan isu.
"Kami menilai tindakan yang tidak bertanggung jawab ini hanya pengalihan isu karena saat ini mahasiswa sedang konsen pada kasus hukum mantan Gubernur Agusrin Najamudin," katanya di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan, dugaan itu semakin kuat karena Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMB merupakan salah satu kelompok yang terus mendesak penuntasan kasus korupsi Agusrin Najamudin sampai proses pemberhentiannya sebagai gubernur.
Saat ini, katanya, mahasiswa akan kembali bergerak setelah Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengabulkan gugatan Agusrin Najamudin melalui kuasa hukumnya Yusril Ihza Mahendra.
"Isu ini tidak menyurutkan langkah kami untuk terus mengawal penuntasan kasus hukum Agusrin, kami akan terus menggalang gerakan propenegakan hukum," katanya.
Teror bom melalui pesan singkat yang dikirim lewat telepon genggam mengancam kenyamanan dan keamanan kampus Universitas Muhammadiyah Bengkulu pada Selasa (22/5).
"Ada teror bom yang dikirim lewat pesan singkat di telepon genggam salah seorang dosen kampus ini yang bernama Hasmi Suyuthie," kata Humas UMB Dandi Sunardi.
Dosen yang mengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut menerima pesan pada Senin (21/5) namun meneruskan pesan itu pada Selasa (22/5) kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Syukran Zainul, yang selanjutnya menghubungi Rektor UMB, Khairil.
Mendapat SMS tersebut, Rektor UMB Khairil langsung menghubungi pihak kepolisian untuk menelusuri kemungkinan kebenaran isi sms tersebut. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, aktivitas perkuliahan diliburkan pada sekitar pukul 12.00 WIB hingga Rabu (23/5).
Perkuliahan kembali normal Kamis (24/5) setelah pihak kepolisian menyatakan isi pesan singkat tersebut hanya teror tanpa bukti. "Aktivitas perkuliahan dimulai hari ini setelah kepolisian yang menyatakan kampus UMB I,II dan III steril dari bom," katanya.(rni)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami menilai tindakan yang tidak bertanggung jawab ini hanya pengalihan isu karena saat ini mahasiswa sedang konsen pada kasus hukum mantan Gubernur Agusrin Najamudin," katanya di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan, dugaan itu semakin kuat karena Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMB merupakan salah satu kelompok yang terus mendesak penuntasan kasus korupsi Agusrin Najamudin sampai proses pemberhentiannya sebagai gubernur.
Saat ini, katanya, mahasiswa akan kembali bergerak setelah Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengabulkan gugatan Agusrin Najamudin melalui kuasa hukumnya Yusril Ihza Mahendra.
"Isu ini tidak menyurutkan langkah kami untuk terus mengawal penuntasan kasus hukum Agusrin, kami akan terus menggalang gerakan propenegakan hukum," katanya.
Teror bom melalui pesan singkat yang dikirim lewat telepon genggam mengancam kenyamanan dan keamanan kampus Universitas Muhammadiyah Bengkulu pada Selasa (22/5).
"Ada teror bom yang dikirim lewat pesan singkat di telepon genggam salah seorang dosen kampus ini yang bernama Hasmi Suyuthie," kata Humas UMB Dandi Sunardi.
Dosen yang mengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut menerima pesan pada Senin (21/5) namun meneruskan pesan itu pada Selasa (22/5) kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Syukran Zainul, yang selanjutnya menghubungi Rektor UMB, Khairil.
Mendapat SMS tersebut, Rektor UMB Khairil langsung menghubungi pihak kepolisian untuk menelusuri kemungkinan kebenaran isi sms tersebut. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, aktivitas perkuliahan diliburkan pada sekitar pukul 12.00 WIB hingga Rabu (23/5).
Perkuliahan kembali normal Kamis (24/5) setelah pihak kepolisian menyatakan isi pesan singkat tersebut hanya teror tanpa bukti. "Aktivitas perkuliahan dimulai hari ini setelah kepolisian yang menyatakan kampus UMB I,II dan III steril dari bom," katanya.(rni)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012