Bengkulu (Antara) - Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, Supardi, mengatakan jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di rumah sakit itu menurun dratis dari delapan kasus per hari menjadi dua kasus.

"Tiga bulan terakhir jumlah penderita DBD meningkat tajam, tapi dua pekan terakhir menurun dratis, sepertinya upaya penanggulangan cukup efektif," katanya di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan saat ini ada dua orang pasien DBD yang masih dirawat di rumah sakit terbesar di Provinsi Bengkulu itu. Perawatan yang dilakukan terhadap penderita DBD dapat berlangsung selama 12 hari, hingga pasien sembuh total.

Sebelumnya, tingginya kasus DBD di Bengkulu menjadi perhatian banyak pihak hingga Anggota Komisi IX melakukan kunjungan kerja spesifik untuk memantau upaya pemerintah menanggulangi DBD di daerah ini.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan pada Januari 2015 jumlah kasus DBD di daerah ini sebanyak 114 kasus, meningkat menjadi 293 kasus pada Januari 2016 dengan jumlah korban jiwa enam orang.

Jumlah kasus DBD pada 2016 diperkirakan lebih tinggi dari jumlah kasus DBD pada 2015 yang tercatat secara keseluruhan sebanyak 1.003 orang positif DBD.

"Memang sudah diprediksi puncak wabah DBD ini hingga akhir Februari dan selama Maret ini akan menurun drastis," katanya.

Menurutnya, ada empat daerah kabupaten dan kota dengan jumlah kasus DBD tertinggi yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Rejanglebong, Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Tengah.

"Dari empat daerah ini, Kota Bengkulu sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) karena tingginya kasus," ucapnya.

Upaya penanggulangan sudah dilakukan berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten dan kota dengan membentuk satuan tugas (Satgas) penanggulangan DBD.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016