Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu meminta warga di daerah itu untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang belakangan mengalami peningkatan.
"Warga Kabupaten Rejang Lebong diminta untuk mewaspadai penyebaran DBD, karena pada Januari 2025 kemarin sudah ada 24 orang yang terjangkit DBD," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Rejang Lebong Titin Julita saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu.
Dia menjelaskan, warga yang terjangkit DBD tersebut diketahui dari laporan bulanan 21 puskesmas yang ada di Kabupaten Rejang Lebong tersebar di 15 kecamatan. Jumlah warga yang terserang DBD ini akan terus bertambah mengingat sekarang masih masuk musim hujan.
Penyebaran DBD ini, katanya, disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti yang berkembangbiak di tempat penampungan air bersih maupun di baju tergantung.
Guna mengatasinya masyarakat diminta melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), kemudian melakukan gerakan 3M Plus, yakni menguras bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas serta menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air.
Selain itu pihaknya juga akan terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat sebagai upaya penanganan dan pencegahan, serta secara berkala melakukan pemantauan tempat-tempat potensial berkembangnya jentik nyamuk.
"Adapun gejala-gejala seseorang terjangkit DBD ini di antaranya demam tinggi, lemas, sakit kepala hebat, nyeri di bagian belakang mata, sakit otot dan sendi. Kemudian hilang nafsu makan, mual dan muntah, serta adanya bintik-bintik atau ruam di kulit," terangnya.
Dia menambahkan, kasus penyebaran DBD di Kabupaten Rejang Lebong sepanjang tahun 2024 lalu mencapai 435 kasus, di mana dari jumlah itu diketahui ada tiga orang penderitanya yang dinyatakan meninggal dunia.