Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah tersebut agar menjaga kebersihan lingkungan sekitar, guna mencegah penyebaran wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Kami terus mengimbau masyarakat di Kota Bengkulu agar menjaga kebersihan lingkungan dan dapat secara rutin membersihkan tempat-tempat yang dapat menampung air, seperti wadah atau barang-barang yang terabaikan," kata Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Sabtu.
Hal tersebut dilakukan sebab selama Januari 2025 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat sebanyak 13 warga di wilayah tersebut terinfeksi penyakit DBD.
Kemudian, masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan jika ada anggota keluarga yang positif DBD ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan tindakan kesehatan yang tepat.
Dengan melampirkan bukti hasil laboratorium dari rumah sakit agar petugas kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas, dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut di sekitar lokasi.
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Jika menemukan genangan air atau tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, segera bersihkan. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan," katanya.
Sebab, terang Joni, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan rumah serta lingkungan guna mencegah penyebaran wabah demam berdarah dengue (DBD).
Saat ini kondisi cuaca di Kota Bengkulu tidak menentu, dengan musim hujan disertai panas dan dingin, sehingga dapat mempercepat berkembangbiaknya nyamuk pembawa virus DBD.
Kemudian, Dinkes Kota Bengkulu terus melakukan sosialisasi di tingkat puskesmas agar masyarakat menjaga kebersihan rumah guna mengantisipasi penyebabnya penyakit demam berdarah.
"Kita terus mengajak seluruh warga Kota Bengkulu menjaga lingkungan agar nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD tidak semakin banyak berkembangbiak. Saat ini adalah musim hujan yang akan melanda maka kita harus selalu memperhatikan lingkungan rumah sehingga nyamuk tidak akan bersarang di rumah kita," ujarnya.
Selain itu, Dinkes Kota Bengkulu akan melakukan fogging atau pengasapan jika ditemukan dua atau lebih kasus masyarakat yang terinfeksi penyakit DBD dengan disertai oleh hasil laboratorium.
"Dengan langkah ini, kasus penyakit tersebut dapat diminimalisasi, terutama di musim hujan yang meningkatkan risiko penyebaran nyamuk pembawa penyakit," katanya.
Diketahui, sejak Januari hingga Desember 2024 di daerah itu terdapat 255 kasus warga terinfeksi DBD dan empat diantaranya meninggal dunia.