Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bengkulu kembali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus penganiayaan yang menyebabkan dua warga Provinsi Jambi meninggal dunia.

"Hari ini Polresta Bengkulu melakukan pendalaman olah TKP kasus pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya dua korban," kata Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata di Kota Bengkulu, Selasa.

Dia menjelaskan beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan prarekonstruksi dan hari ini melakukan pendalaman olah TKP di sejumlah lokasi.

Menurut dia, pelaksanaan olah TKP lanjutan hari ini dilakukan agar analisa kasus pengeroyokan yang menyebabkan kematian lebih mendalam dan lebih baik.

Ia menyebutkan saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan, pencarian orang yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut, sebab sebagian atau seluruhnya terlibat.

Selama proses penyelidikan tersebut, kata dia, Polresta Bengkulu telah melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang saksi dan pada olah TKP hari ini (10/9) terdapat lima adegan yang direka ulang terkait kasus pengeroyokan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Polresta Bengkulu telah menetapkan satu orang tersangka yaitu RN terkait kasus penganiayaan berat yang menyebabkan dua warga asal Provinsi Jambi yaitu PR dan RZ meninggal dunia.

Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata menyebutkan pihaknya telah menangkap tiga orang pelaku yaitu RN, AG dan RS yang merupakan warga Kota Bengkulu, salah satunya telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Pelaku berinisial RN sudah kami tetapkan sebagai tersangka, sedangkan dua orang lainnya masih kita dalami," ujar dia.

Menurut dia, tersangka RN untuk sementara dikenakan pasal penganiayaan berat hingga menyebabkan orang meninggal dua, namun untuk pastinya masih dalam proses penyelidikan.

Diketahui sebelumnya, dua warga Provinsi Jambi yaitu PR dan RZ meninggal dunia usai dikeroyok dan ditusuk oleh pelaku..

Untuk kronologi sementara, kejadian bermula ketika korban RZ dan PR memesan atau melakukan transaksi prostitusi melalui aplikasi dan sepakat untuk bertemu dengan pelaku wanita di kawasan Kampung Bali.

Namun saat tiba di lokasi kejadian, korban merasa bahwa foto sang wanita pada aplikasi itu tidak sama dengan aslinya, sehingga meminta agar uang yang telah dikirim untuk dikembalikan.

Atas permintaan tersebut, pelaku menolak, sehingga cekcok dengan korban, dan pelaku perempuan menghubungi teman-temannya, sehingga terjadi pengeroyokan tersebut.

Menurut Deddy, usai aksi pengeroyokan itu, pelaku perempuan setelah dari lokasi pengeroyokan tersebut mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat.
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024