Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu telah mengeluarkan rekomendasi untuk penanganan darurat tebing yang longsor dan menyebabkan satu rumah amblas dan masuk ke dalam Sungai Manjuto di Desa Pondok Panjang, Kabupaten Mukomuko.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko Apriansyah saat dihubungi dari Mukomuko, Minggu, mengatakan bahwa balai telah melakukan kajian teknis di lokasi tebing yang longsor di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto.
"Dari hasil kajian teknis yang dilakukan oleh tim dari balai, kesimpulannya direkomendasikan untuk ditangani secara darurat," katanya.
Ia menjelaskan, Tim BWSS VII Bengkulu melakukan kajian teknis untuk menghitung berapa debit air berapa dampak yang ditimbulkan kalau seandainya tidak dilakukan penanganan.
Ia menyebutkan, ada dua bentuk penanganan, yakni pembangunan penahan tebing kemungkinan tidak bisa dilaksanakan darurat karena membutuhkan biaya besar, selain itu harus ada perencanaan yang disetujui pusat.
"Salah satu langkah tercepat adalah melakukan sodetan air sungai, maka setelah dihitung sodetan dihitung lebar dan panjangnya berapa, baru setelah itu dikeluarkan data," ujarnya.
Selanjutnya hasil kajian teknis dan rekomendasi dari balai ini, katanya, sebagai bahan untuk diajukan ke pejabat sementara bupati untuk dikeluarkan ketetapan keputusan tanggap darurat.
Ia mengatakan, kalau sudah dapat surat keputusan tanggap darurat dari Pjs Bupati, lalu dikirim ke balai karena ini menjadi dasar mereka menggunakan dana mereka di balai.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil kajian dari balai bahwa layak untuk dilakukan tanggap darurat, maka Bupati mengeluarkan pernyataan tanggap darurat.
Hasil kajian dari balai ini harus ditandatangani oleh tiga orang di balai, namun yang sudah tanda tangan baru satu orang, dua orang lagi dalam waktu dekat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi menyebutkan ada 14 rumah lagi di lokasi tersebut yang terancam masuk sungai karena jarak rumah ini dengan tebing yang longsor sekitar satu meter lagi.
"Rumah tersebut masih dihuni oleh pemiliknya, tetapi kami mengimbau mereka tetap waspada apalagi saat ini intensitas hujan yang tinggi dan membuat tebing mudah longsor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024