Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi (RJI) tersier yang tersebar di empat dari enam titik daerah ini sudah selesai 100 persen.
 
"RJI tahun ini tersebar di enam titik, RJI di empat titik sudah selesai 100 persen, sedangkan pekerjaan RJI di dua titik yang berada di Sayap Kiri Manjuto belum berjalan, masih dimanfaatkan airnya," kata Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Dodi Hardiansyah, di Mukomuko, Selasa.

Baca juga: Mukomuko serahkan pengelolaan aset irigasi perpipaan ke petani

Baca juga: Distan Mukomuko cek pembangunan JUT pastikan kualitas pekerjaan
 
Kabupaten Mukomuko tahun 2024 mendapatkan dana dari APBN TP atau tugas perbantuan sebesar Rp450 juta untuk rehabilitasi jaringan irigasi tersier di enam titik, atau Rp75 juta per titik.
 
RJI tersier di enam titik tersebut tersebar di Kecamatan Lubuk Pinang ada tiga titik, Kecamatan XIV Koto satu titik, dan Kecamatan Selagan Raya dua titik.
 
Kemudian, pekerjaan RJI yang tersebar di enam titik tersebut dikerjakan secara swakelola oleh enam kelompok tani daerah ini.
 
Ia mengatakan, empat kelompok yang sudah menyelesaikan pekerjaannya, yakni perkumpulan petani pemakai air (P3A) Selagan Hulu di Desa Lubuk Bangko, Gapoktan Jerinjing Jaya Desa Sungai Jerinjing.

Baca juga: Realisasi penggunaan dana bantuan kesehatan Mukomuko 28 persen

Baca juga: Kasus gigitan HPR di Mukomuko bertambah jadi 83 orang
 
Kemudian, P3A Gedung Hilir Desa Sumber Makmur dan P3A Tulang Baka Desa Dusun Baru Pelokan, di Kecamatan Lubuk Pinang. Sedangkan dua kelompok, yakni Gapoktan Sumber Tani Desa Tanjung Alai, Gapoktan Manjuto Bersatu Desa Arah Tiga belum melaksanakan kegiatan ini.
 
"Kalau kontraknya sampai 31 Desember 2024, Insyaallah dalam Minggu dua kelompok ini bergerak mengerjakan RJI di areal persawahannya," ujarnya.
 
Sementara itu, ia mengatakan, pekerjaan RJI di dua titik di wilayah Desa Tanjung Alai dan Desa Arah Tiga belum berjalan karena air irigasi memang masih dimanfaatkan oleh petani di wilayah ini.
 
Untuk melakukan rekayasa irigasi, katanya, tidak bisa karena di wilayah tersebut hanya satu irigasi sehingga semua areal sawah mengandalkan air irigasi tersebut.
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024