Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bengkulu mencatat realisasi penggunaan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk 17 Puskesmas pada triwulan ketiga tahun 2024 baru mencapai sekitar 28 persen, atau sekitar Rp3,7 miliar dari total alokasi anggaran sebesar Rp13,3 miliar.
"Realisasi dana BOK pada triwulan ketiga masih rendah, karena penggunaan dana itu mulai bulan Mei hingga September 2024," kata Pengelola Program BOK Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Hevta di Mukomuko, Senin.
Ia menjelaskan bahwa bulan Januari sampai April belum ada penyerapan dan realisasi penggunaan dana BOK tersebut.
Kendati demikian, katanya, pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di 17 puskesmas daerah ini tetap berjalan.
Ia menyebutkan, sejumlah menu kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bersumber dari dana BOK, yakni program pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk balita.
Kemudian, berbagai pelayanan kesehatan untuk penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), serta percepatan perbaikan gizi masyarakat.
Kemudian, lanjutnya, upaya untuk deteksi dini, preventif, respon berbagai penyakit, pemberian insentif UKM, kegiatan penguatan kolaborasi puskesmas dengan klinik pratama dan TPMD dalam pelayanan program prioritas, dan manajemen puskesmas.
Sedangkan realisasi penggunaan dana BOK sekitar Rp3,7 miliar tersebut terdiri atas program pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk balita sebesar Rp254 juta, dan pelayanan kesehatan untuk penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) sebesar Rp1,4 miliar.
Kemudian, katanya, deteksi dini, preventif, respon berbagai penyakit Rp1,3 miliar, pemberian insentif UKM sebesar Rp415 juta, dan manajemen puskesmas Rp283 juta.
Ia juga menyebutkan, dana BOK untuk 17 puskesmas di daerah ini tahun 2024 sekitar Rp13.387.975.000, atau turun dibandingkan pada tahun 2023 sekitar Rp13.538.098.481.
Ia mengatakan, dana BOK tahun ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya itu karena tidak ada lagi kegiatan penanganan COVID-19 dan stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024