Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sebanyak 19 bangunan terdiri dari kios dan warung, tempat usaha sekaligus tempat tinggal rusak akibat diterjang bencana gelombang setinggi 1,5 - 2 meter yang melanda daerah tersebut.
 
"Dampak gelombang tinggi di kawasan pantai abrasi, yakni tiga bangunan rusak berat, 11 bangunan rusak sedang, dan lima bangunan rusak ringan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis.
 
Ia mengatakan hal itu saat mendata jumlah bangunan tempat usaha sekaligus tempat tinggal di kawasan pantai abrasi Air Punggur yang diterjang gelombang tinggi di daerah ini.
 
Dari sebanyak 19 bangunan warung dan kios yang rusak ringan hingga berat tersebut hanya beberapa bangunan saja yang masih ada penghuninya, sisanya kosong karena pemiliknya mengungsi ke tempat lain.
 
"Bangunan yang rusak ringan yang masih ada penghuninya, bangunan rusak berat tidak bisa dihuni, begitu juga dengan bangunan rusak sedang juga sudah dikosongkan penghuninya," ujarnya.

Ia mengimbau, warga yang membangun tempat usaha sepanjang pinggir pantai Air Punggur untuk mewaspadai gelombang pasang susulan yang terjadi di lokasi tersebut.
 
Selain itu, ia juga meminta pengguna kendaraan, baik roda dua dan empat agar berhati-hati melintas di Jalan Lintas Sumatera yang terdampak gelombang pasang di daerah itu.
 
Sementara itu, berdasarkan informasi dari BMKG, prakiraan gelombang tinggi melanda wilayah ini selama lima hari ke depan atau sampai tanggal 21 Oktober 2024.
 
"Selama lima hari ke depan gelombang laut khususnya di perairan laut daerah ini mencapai setinggi 1,5 meter hingga dua meter," ujarnya.
 
Ia mengatakan, sekarang ini personel BPBD bersama dengan instansi terkait sedang melakukan pembersihan badan jalan nasional dari sampah, pasir, koral dan lain-lainnya.

 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024