Mukomuko (Antara) - Wartawan senior surat kabar umum Metro Indonesia perwakilan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Heri Masri Tanjung meninggal dunia pada usia yang ke 55, Senin pagi sekitar pukul 06.30 WIB, setelah menunaikan tugasnya membuat berita untuk perusahaannya.
Kepala Harian Jaya Pos Perwakilan Provinsi Bengkulu Jumaidi, saat melayat di rumah duka, di Mukomuko, menilai sosok almarhum Heri Masri Tanjung sebagai motivator bagi wartawan muda di daerah itu.
Karena, menurutnya, sebelum meninggal saja masih sempat membuat berita. Almarhum ini merupakan sosok wartawan senior yang selalu semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai jurnalis meski dalam kondisi sakit.
"Dia ini sudah lama sakit, tetapi tetap semangat menjalankan tugasnya," ujarnya.
Selain itu, ia menilai almarhum adalah sosok orang yang selalu ceria dan humoris dalam pergaulannya, jarang berkeluh kesah ketika menghadapi masalah dengan narasumber yang merasa terganggu dengan pemberitaannya.
Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Redaksi Harian Radar Mukomuko Amris Tanjung menilai almarhum merupakan sosok yang selalu semangat meskipun usianya sudah senja.
Menurutnya, sifat semangat beliau inilah yang harus diikuti oleh wartawan muda di daerah itu untuk terus berkarya dalam bidang jurnalistik.
Keluarga Almarhum Alfian mengatakan, almarhum sudah selama dua tahun terakhir menderita penyakit jantung dan rutin menjalani terapi listrik pada salah satu kakinya yang sering bengkak.
Ia mengatakan, keluarga sudah membawa almarhum berobat ke Padang bahkan ingin dioperasi tetapi tidak jadi. Dan sampai sekarang almarhum menjalani terapi hingga akhir hayatnya.
Jenazah almarhum dikebumikan di tempat pemakaman umum Kecamatan Kota Mukomuko dengan dihadiri ratusan pelayat. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kepala Harian Jaya Pos Perwakilan Provinsi Bengkulu Jumaidi, saat melayat di rumah duka, di Mukomuko, menilai sosok almarhum Heri Masri Tanjung sebagai motivator bagi wartawan muda di daerah itu.
Karena, menurutnya, sebelum meninggal saja masih sempat membuat berita. Almarhum ini merupakan sosok wartawan senior yang selalu semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai jurnalis meski dalam kondisi sakit.
"Dia ini sudah lama sakit, tetapi tetap semangat menjalankan tugasnya," ujarnya.
Selain itu, ia menilai almarhum adalah sosok orang yang selalu ceria dan humoris dalam pergaulannya, jarang berkeluh kesah ketika menghadapi masalah dengan narasumber yang merasa terganggu dengan pemberitaannya.
Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Redaksi Harian Radar Mukomuko Amris Tanjung menilai almarhum merupakan sosok yang selalu semangat meskipun usianya sudah senja.
Menurutnya, sifat semangat beliau inilah yang harus diikuti oleh wartawan muda di daerah itu untuk terus berkarya dalam bidang jurnalistik.
Keluarga Almarhum Alfian mengatakan, almarhum sudah selama dua tahun terakhir menderita penyakit jantung dan rutin menjalani terapi listrik pada salah satu kakinya yang sering bengkak.
Ia mengatakan, keluarga sudah membawa almarhum berobat ke Padang bahkan ingin dioperasi tetapi tidak jadi. Dan sampai sekarang almarhum menjalani terapi hingga akhir hayatnya.
Jenazah almarhum dikebumikan di tempat pemakaman umum Kecamatan Kota Mukomuko dengan dihadiri ratusan pelayat. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016