Rejanglebong (Antara) - Puluhan hektare sawah petani di Kelurahan Talang Benih, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, gagal panen akibat diserang penyakit tungro atau disebut warga setempat mentek.

"Penyakit ini menyerang tanaman padi saat berumur dua bulan sampai memasuki bunting buah, akibatnya buahnya tidak berisi dan daunnya terlihat menguning," kata Minarti (43), salah seorang petani di RT 03, Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup, Rabu.

Serangan penyakit tungro atau mentek di daerah itu kali ini kata dia, cukup parah. Hal ini diketahui dengan banyaknya sawah petani yang terserang dengan jumlah mencapai 10 hektare lebih.

Sawah miliknya sendiri tambah Minarti yang terserang tungro seluas tiga petak atau berkisar 1/4 hektare setiap kali panen biasanya akan menghasilkan tujuh karung atau sebanyak 54 kaleng padi atau sekitar 850 kg gabah kering panen (GKP), yang jika digiling akan menghasilkan 500 kg beras.

"Hasilnya saat ini cuma dapat 2,5 karung atau sekitar 16 kaleng. Panen kali ini sangat jauh dari harapan, tapi alhamdulillah kami masih bisa untuk makan dan bayar zakat fitrah. Kalau petani lainnya ada yang tidak menghasilkan sama sekali," ujarnya.

Sementara itu, Mutohar (45) suami dari Minarti menambahkan sejauh ini dirinya belum mengetahui apa penyebab serangan penyakit itu, dan berharap petugas pertanian daerah itu dapat turun ke lapangan dan mencarikan solusinya.

"Akibat serangan hama penyakit itu, hasil padi yang didapatkan kali ini tidak balik modal. Tapi masih untung dapat dua karung, karena ada yang tidak dapat sama sekali. Kami berharap petugas pertanian dapat membantu kami sehingga serangan penyakit tungro ini bisa diatasi," katanya.

Ketua Komisi II DPRD Rejanglebong Wahono mempertanyakan dana Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang hampir setiap tahun dianggarkan pada Dinas Pertanian setempat karena di lapangan serangan hama penyakit tidak bisa teratasi.

Untuk itu dia mengharapkan pola penanganan yang dilakukan dinas terkait dapat terarah khususnya dalam penanganan penyakit tungro atau penyakit lainnya, dan tidak terkesan anggaran yang dikucurkan setiap tahun tidak membuahkan hasil.***3*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016