Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan pembangunan jembatan timbang pada 2026. Fasilitas ini bertujuan mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus melindungi jalan dari kendaraan yang melebihi tonase.
"Jembatan timbang dibangun tahun 2026, pada tahun 2025 dimasukkan perencanaannya dulu," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mukomuko, Sirat Purnama, saat dihubungi dari Mukomuko, Senin.
Ia menjelaskan, rencana tersebut menindaklanjuti program Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III Bengkulu untuk membangun jembatan timbang di Kabupaten Mukomuko.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui BPTD Kelas III Bengkulu akan membangun jembatan timbang guna melindungi jalan dari kendaraan melebihi tonase yang melintas di wilayah perbatasan antara Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatra Barat.
Sirat menyebutkan, lahan yang akan digunakan untuk lokasi pembangunan jembatan timbang sudah tersedia di rest area Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Koto Mukomuko. Namun, lahan tersebut belum dihibahkan oleh PT Agro Muko, perusahaan perkebunan kelapa sawit.
"Lahan rest area itu sudah keluar dari hak guna usaha (HGU) PT Agro Muko, tetapi belum dihibahkan oleh perusahaan tersebut," ujarnya.
Terkait penyediaan lahan, lanjutnya, tugas tersebut menjadi tanggung jawab bidang aset Badan Keuangan Daerah Kabupaten Mukomuko. Untuk mengusulkan pembangunan jembatan timbang, lahan tersebut harus memiliki sertifikat atas nama Kementerian Perhubungan.
Menurut Sirat, Kabupaten Mukomuko sangat membutuhkan jembatan timbang guna meningkatkan pengawasan jalan. Saat ini, kendaraan pengangkut minyak sawit mentah (CPO) banyak melintas di wilayah utara Provinsi Bengkulu, sehingga pengawasan jalan dapat lebih optimal.
"Jembatan timbang ini penting agar pengawasan jalan menjadi lebih baik. Dengan begitu, kondisi jalan di Mukomuko dapat lebih terarah dan terjaga," kata Sirat.
Selain itu, keberadaan jembatan timbang di rest area Mukomuko juga diharapkan dapat mengembangkan potensi usaha kecil dan menengah (UKM). Di lokasi tersebut terdapat kios-kios yang dapat dimanfaatkan sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024