Kupang (Antara-IPKB Bengkulu) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Surya Chandra Surapaty dalam seminar Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIII pada 2016 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan, untuk membebaskan Indonesia dari kemiskinan masih perlu perjuangan panjang. Sebab, kemiskinan terjadi oleh beberapa faktor.

Faktor utama kemiskinan rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan, ekonomi sehingga memengaruhi daya beli masyarakat.

"Untuk membebaskan Indonesia dari kemiskinan masih sangat panjang. Karena itu, diharapkan semua elemen masyarakat harus turut bertanggungjawab," katanya.

Selain Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, terdapat pemateri pada seminar yang dihadiri mahasiswa di Kota Kupang itu, yakni Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Prof.Ir. Fredrik L Benu, M.Si, Ph.D.

Mengawali materinya Fredrik menyebutkan dalam mengentaskan kemiskinan memerlukan adanya tindakan restorasi.
Ia mencontohkan karaktermasyarakat di negeri tirai bambu Jepang yang mengawali tindakan restorasi oleh pemimpin negara itu. Sehingga masyarakat di negara tersebut lebih cepat bangkit kendati telah porak poranda akibat bom Atom pada perang dunia kedua.

Menurut Fredrik, bangsa Jepang berhasil dan maju karena ada perubahan besar yang dilakukan para pemimpin.
Seminar ini mengambil tema upaya membangun karakter bangsa melalui penyiapan generasi muda yang berdaya saing dalam mewujudkan Indonesia Sejahtera. (ol/ns)

Pewarta: Idris

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016