Bengkulu (Antara) - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bengkulu meminta lembaga penyiaran menambah proporsi siaran berupa konten informasi dan berita pembangunan.

Ketua KPID Provinsi Bengkulu, Ratimnuh di Bengkulu, Rabu, mengatakan, jika informasi kondisi daerah antara pembangunan dan kejadian buruk tidak berimbang, maka hal tersebut akan menyeret daerah semakin terisolasi dari daerah luar.

"Kalau yang diberitakan berita buruk, kriminal atau hal-hal yang meningkatkan faktor kecemasan saja, maka kita akan semakin terbelakang," kata dia.

Sementara dengan bertambahnya informasi positif yang disiarkan, maka hal tersebut menjadi langkah awal agar Bengkulu dilirik "dunia luar" dari berbagai aspek.

"Kalau kriminal terus yang diberitakan, orang jadi takut ke Bengkulu, atau buruknya Bengkulu saja yang selalu diangkat maka investor pun pikir-pikir untuk ke daerah kita, berbeda dengan pembangunan atau sisi positif, orang akan menjadi tertarik," kata dia.

Saat ini pemerintah pusat sedang menggalakkan perekonomian maritim serta pariwisata, Ratimnuh mengatakan, lembaga penyiaran berperan penting dalam mempromosikan destinasi dan kekayaan maritim Bengkulu.

"Mari kita sama-sama mendukung, proporsi informasi buruk dan baik itu harus seimbang disiarkan, jangan salah satunya saja," katanya.

Dia mengatakan, semester kedua 2016, berbagai program KPID mulai akan berjalan, termasuk pengawasan konten yang disiarkan lembaga penyiaran.

"Kami komisioner, baru saja dilantik kemarin (2/8), kita akan susun dan kaji berbagai program termasuk pengawasan program penyiaran," ujarnya. ***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016