Kupang (IPKB Bengkulu) - Angka kelahiran di Indonesia terus meningkat. Agar tak 'kebablasan', masyarakat dihimbau untuk menghindari seks pranikah dan menikah usia dini.

Demikian disampaikan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty, di sela-sela perayaan Hari Keluarga Nasional 2016 di Stadion Oepo, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (28/7/2016) lalu.

"Setiap remaja yang belum menikah itu sebaiknya merencanakan masa depan. Pendidikan dulu, lalu cari kerja, baru menikah. Jangan menikah sebelum usia 20 tahun, jangan lupa juga hindari seks pranikah dan narkoba," tutur Surya.
Menurut Surya, hasil survei BKKBN menunjukkan angka pernikahan dini di Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur, masih cukup tinggi.

"Makanya kita harap fungsi keluarga di sini juga ditingkatkan. Keluarga itu kan tempat anak membentuk karakter. Kalau fungsi keluarga dilaksanakan dengan optimal, godaan anak untuk melakukan hal yang tidak-tidak bisa dihindari," imbuhnya.

Bukan tanpa alasan, Surya menuturkan bahwa pada usia di bawah 20 tahun faktanya sel-sel reproduksi pria dan wanita belum matang. Ini karena pada usia tersebut proses tumbuh kembang masih terjadi.

"Sel reproduksi juga kan perlu gizi cukup, terutama wanita. Jika dibebani untuk hamil dan melahirkan padahal belum waktunya, tentu berdampak negatif bagi dia an anaknya juga," ujar Surya.(ipkb/net)

Pewarta: Idris

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016