Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu kembali mengajukan pengelolaan taman satwa atau Taman Remaja dengan luas 10 hektare di Kecamatan Gading Kecamatan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Kalau nanti pengelolaan dikembali ke kota, maka kita tata aset wisata itu," kata Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bengkulu Eko Agusrianto di Bengkulu, Jumat.
Ia menyebutkan sebelumnya pemkot pernah mengajukan pengalihan pengelolaan taman satwa tersebut dari pemerintah provinsi, namun belum disetujui dan akan kembali dilakukan pada 2025 untuk mengembangkan potensi wisata taman tersebut.
Untuk konsep pengembangan Taman Remaja tahun ini dirasa tepat, sebab masyarakat membutuhkan objek wisata baru.
Seperti dengan adanya lapangan rumput sintetis Pendopo Merah Putih di Kelurahan Pekan Sabtu ramai pengunjung, maka pemerintah mencanangkan menghidupkan kembali taman satwa tersebut.
"Hampir di setiap kota besar itu ada taman satwa sebagai sarana edukasi bagi anak-anak untuk belajar mengenai satwa. Untuk Kota Bengkulu dengan progres pembangunannya tentu juga perlu pengembangan potensi wisata ini," kata dia.
Jika pengelolaan Taman Remaja tersebut disetujui, kata dia, pembangunan tersebut tidak hanya menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tetapi juga akan menggandeng pihak investor dalam penataan.
Jika Taman Remaja tersebut dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik maka dapat menjadi salah satu ikon wisata di Kota Bengkulu serta meningkatkan perekonomian bagi masyarakat setempat dan menjadi sumber pendapatan daerah.
Oleh karena itu, dirinya berharap, ke depan tercipta kolaborasi yang baik dalam membangun potensi yang ada antara pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Bengkulu.
Pemprov Bengkulu mengusulkan alokasi APBD perubahan untuk penataan kawasan Taman Remaja agar dapat dilakukan pada 2025, sebab rencana penataan kawasan itu juga sudah selesai didesain.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso menerangkan pihaknya menginginkan taman itu tetap dipertahankan menjadi kawasan terbuka namun lebih tertata yang di dalamnya juga dilengkapi bangunan terbuka sehingga nantinya bisa digelar acara-acara besar.
Biaya pengembangan taman ini, akan bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu dengan kisaran Rp30 hingga Rp50 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025