Rejanglebong (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mendata ulang kawasan rawan bencana alam di daerah itu.
Kepala BPBD Rejanglebong, Basuki di Rejanglebong, Jumat, mengatakan pendataan ulang kawasan rawan bencana 15 kecamatan di Rejanglebong tersebut dilakukan dalam rangka mengetahui titik-titik baru yang dianggap rawan bencana alam.
"Pendataan ini sesuai dengan instruksi dari Bupati Rejanglebong, hal ini penting dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam dan langkah penanganan yang akan diambil," katanya.
Pendataan kawasan rawan bencana alam yang dilakukan pihaknya itu kata dia, selain untuk mengetahui daerah mana saja yang rawan bencana juga untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam dengan pembuatan peta rawan bencana.
Selain melakukan pendataan lapangan mereka juga tengah menyiapkan rencana program pembangunan 2017 yang akan diusulkan dalam penyusunan R-APBD 2017.
Berdasarkan pendataan sementara yang mereka lakukan, sejumlah kawasan rawan bencana tambah dia, khususnya bencana tanah longsor berada di tiga kecamatan diantaranya Kecamatan Binduriang, Padang Ulak Tanding dan Kota Padang.
Sedangkan untuk kawasan dalam kota meliputi sejumlah desa atau kelurahan di Kecamatan Curup Tengah seperti di Kelurahan Talang Rimbo Lama, Desa Air Merah dan beberapa titik lainnya.
"Ini sebagai langkah untuk mengantisipasi agar tidak jatuh korban jiwa, selain itu bisa meningkatkan sikap kewaspadaan dikalangan masyarakat," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kepala BPBD Rejanglebong, Basuki di Rejanglebong, Jumat, mengatakan pendataan ulang kawasan rawan bencana 15 kecamatan di Rejanglebong tersebut dilakukan dalam rangka mengetahui titik-titik baru yang dianggap rawan bencana alam.
"Pendataan ini sesuai dengan instruksi dari Bupati Rejanglebong, hal ini penting dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam dan langkah penanganan yang akan diambil," katanya.
Pendataan kawasan rawan bencana alam yang dilakukan pihaknya itu kata dia, selain untuk mengetahui daerah mana saja yang rawan bencana juga untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam dengan pembuatan peta rawan bencana.
Selain melakukan pendataan lapangan mereka juga tengah menyiapkan rencana program pembangunan 2017 yang akan diusulkan dalam penyusunan R-APBD 2017.
Berdasarkan pendataan sementara yang mereka lakukan, sejumlah kawasan rawan bencana tambah dia, khususnya bencana tanah longsor berada di tiga kecamatan diantaranya Kecamatan Binduriang, Padang Ulak Tanding dan Kota Padang.
Sedangkan untuk kawasan dalam kota meliputi sejumlah desa atau kelurahan di Kecamatan Curup Tengah seperti di Kelurahan Talang Rimbo Lama, Desa Air Merah dan beberapa titik lainnya.
"Ini sebagai langkah untuk mengantisipasi agar tidak jatuh korban jiwa, selain itu bisa meningkatkan sikap kewaspadaan dikalangan masyarakat," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016