Rejanglebong (Antara) - Perum Bulog Sub Divisi Regional Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, optimistis target pembelian beras petani di daerah itu sebanyak 4.500 ton pada tahun ini akan terpenuhi.
Menurut Kasi Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Rejanglebong, Jefri di Rejanglebong, Rabu, beras yang ditampung oleh pihaknya itu saat ini mencapai 3.000 ton dari target sebanyak 4.500 ton.
"Saat ini sudah terealisasi lebih kurang 3.000 ton, target ini kami perkirakan hingga akhir tahun akan dapat terpenuhi," katanya.
Sikap optimistis ini, kata dia, karena Perum Bulog Divre Rejanglebong selain membawahi Kabupaten Rejanglebong juga membawahi Kabupaten Lebong dan Kepahiang.
Selain dari tiga wilayah di Bengkulu, beras petani ini juga berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Sumsel yang berbatasan dengan Bengkulu seperti dari Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Musi Rawas serta beberapa daerah lainnya.
Target pembelian beras petani 2016 yang dibebankan ke Bulog Rejanglebong mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berkisar 2.500 ton dan terealisasi hingga 2.850 ton.
Pembelian beras petani itu sendiri dilakukan Bulog sesuai dengan Inpres Nomor 5/2015, tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras. Ada pun besaran harga pembelian pemerintah (HPP) dalam Inpres ini seharga Rp7.300 per kilogram (kg).
Inpres ini juga mengatur untuk pembelian gabah dan beras dalam negeri, diantaranya pembelian gabah kering panen (GKP) dalam negeri ditingkatan petani dengan harga Rp3.700 per kg dan harga pembelian di tingkat penggilingan Rp4.650 per kg.
Beras pengadaan Bulog ini kata Jefri selain untuk pemenuhan kebutuhan beras bantuan masyarakat pra sejahtera (rastra) yang sebelumnya disebut Raskin, kemudian stok beras cadangan pemerintah (BCP) dan stok pemenuhan pasar dalam negeri.
Sejauh ini stok yang dimiliki Bulog Rejanglebong mencapai 2.500 ton dan diperkirakan mencukupi untuk kebutuhan hingga lima bulan kedepan. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Menurut Kasi Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Rejanglebong, Jefri di Rejanglebong, Rabu, beras yang ditampung oleh pihaknya itu saat ini mencapai 3.000 ton dari target sebanyak 4.500 ton.
"Saat ini sudah terealisasi lebih kurang 3.000 ton, target ini kami perkirakan hingga akhir tahun akan dapat terpenuhi," katanya.
Sikap optimistis ini, kata dia, karena Perum Bulog Divre Rejanglebong selain membawahi Kabupaten Rejanglebong juga membawahi Kabupaten Lebong dan Kepahiang.
Selain dari tiga wilayah di Bengkulu, beras petani ini juga berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Sumsel yang berbatasan dengan Bengkulu seperti dari Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Musi Rawas serta beberapa daerah lainnya.
Target pembelian beras petani 2016 yang dibebankan ke Bulog Rejanglebong mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berkisar 2.500 ton dan terealisasi hingga 2.850 ton.
Pembelian beras petani itu sendiri dilakukan Bulog sesuai dengan Inpres Nomor 5/2015, tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras. Ada pun besaran harga pembelian pemerintah (HPP) dalam Inpres ini seharga Rp7.300 per kilogram (kg).
Inpres ini juga mengatur untuk pembelian gabah dan beras dalam negeri, diantaranya pembelian gabah kering panen (GKP) dalam negeri ditingkatan petani dengan harga Rp3.700 per kg dan harga pembelian di tingkat penggilingan Rp4.650 per kg.
Beras pengadaan Bulog ini kata Jefri selain untuk pemenuhan kebutuhan beras bantuan masyarakat pra sejahtera (rastra) yang sebelumnya disebut Raskin, kemudian stok beras cadangan pemerintah (BCP) dan stok pemenuhan pasar dalam negeri.
Sejauh ini stok yang dimiliki Bulog Rejanglebong mencapai 2.500 ton dan diperkirakan mencukupi untuk kebutuhan hingga lima bulan kedepan. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016