Bengkulu (Antara) - Ribuan warga Kota Bengkulu memadati lapangan Tugu Merdeka atau dikenal juga dengan lapangan "View Tower" untuk menyaksikan prosesi "Tabut besanding" yakni malam puncak ritual Tabut untuk memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein di pertempuran Padang Karbala.

"Malam "arak gedang" dan "Tabut besanding" menjadi malam puncak ritual tabut sebelum acara puncak yaitu pembuangan tabut," kata Ketua Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu Ahmad Syiafril di Bengkulu, Senin.

Tabut yang berarti peti adalah lambang peti yang berisi jenazah Husien yang diarak keluarga Tabut Bengkulu untuk mengikuti ritual tabot tebuang pada 10 Muharam menuju pemakaman Karabela yang mencerminkan kawasan Karbala di Irak.

Ritual Tabut selama 10 hari yang digelar mulai 1 Muharram hingga 10 Muharram merupakan peringatan terhadap mati syahidnya Husein di Padang Karbala.

`Tabut besanding" adalah rangkaian bangunan Tabot yang dibuat oleh KKT imam dan bangsal.

Sebelum prosesi " Tabut besanding", KKT menggelar ritual "naik pangkek" atau menaikkan "jari-jari" ke puncak bangunan tabut. Ritual "naik pangkek" dilakukan setelah shalat ashar, bertempat di gerga atau markas pembuatan tabut imam dan bangsal.

Tabut yang telah dilengkapi "jari-jari" (terbuat dari tembaga) yang bermakna sebagai simbol jasad cucu Nabi Muhamad SAW yakni Husein.

Selanjutnya tabut tersebut diarak menuju Jalan Ahmad Yani Kota Bengkulu untuk mengikuti ritual "arak gedang" dilanjutkan "tabut besanding" dengan puluhan tabut lainnya.

Tabut atau rangkaian peti tersebut mencapai setinggi tiga sampai lima meter. Tabot yang berwarna warni tersebut semakin meriah dan menarik perhatian karena dipasang lampu kerlap-kerlip sehingga sangat indah dilihat pada malam hari.

Upacara tabutt dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Bengkulu untuk menyambut Tahun Baru Hijriah dan memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW bernama Husien dalam perang di Padang Karbala.

Ritual tabut yang digelar KKT telah dikembangkan oleh Pemda Provinsi Bengkulu dengan istilah "Festival Tabut" yang dirangkai dengan pertunjukan seni budaya dan pasar rakyat.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016