Pemerintah Provinsi Bengkulu menyatakan sebanyak 400 usaha mikro kecil dan menengah dari berbagai daerah terlibat meriahkan Festival Tabut Bengkulu yang digelar pada 7-16 Juli 2024.
"Festival Tabut tahun ini diikuti 120 sanggar seni dan komunitas seni dan budaya di Bengkulu. Ada 400 UMKM yang ikut berpartisipasi dengan 1.500 pelaku ekonomi kreatif," Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar di Bengkulu, Senin.
Dengan animo ribuan pelaku ekonomi dan UMKM tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu tentunya berharap dapat memberikan andil signifikan untuk pertumbuhan ekonomi "Bumi Rafflesia" pada 2024 ini terutama pertumbuhan pada kuartal kedua.
Hadirnya banyak pelaku usaha tersebut membuat daya tarik tersendiri kemeriahan Festival Tabut Bengkulu, kunjungan ke festival meningkat dan konsumsi juga terdorong naik.
Seperti diketahui, menurut Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu tanah kelahiran ibu negara pertama Indonesia Fatmawati Soekarno itu perekonomiannya sampai saat ini masih ditopang oleh sektor konsumsi.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana mengatakan pertumbuhan ekonomi di 2024 didorong oleh lapangan usaha pertanian, industri pengolahan dan lapangan usaha perdagangan. Sementara dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi.
"Pertumbuhan terutama dipengaruhi oleh akselerasi konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Mayoritas komponen lapangan usaha juga mengalami perbaikan," kata dia.
Bank Indonesia pun memperkirakan seluruh sektor perekonomian Provinsi Bengkulu tumbuh menguat sepanjang 2024, dan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Secara keseluruhan 2024, pertumbuhan ekonomi Bengkulu diprakirakan tumbuh menguat dibandingkan tahun sebelumnya. Ekonomi Bengkulu 2023 tumbuh 4,26 persen, dan 2024 ini diperkirakan dapat tumbuh 4,3-5,1 persen," ujar Darjana.