Bengkulu 12/10 (antarabengkulu.com) - Festival Tabut merupakan ritual budaya yang dilakukan secara turun temurun yang dilakukan setiap tanggal 1 Muharam hingga 10 Muharam. Acara festival tabut 2016 diikuti oleh seluruh kabupaten yang ada di provinsi Bengkulu. Dalam acara tersebut setiap kabupaten dan kota menampilkan seni budaya mereka termasuk, tarian tradisional di dalamnya.

     Tak hanya itu, dalam festival tabut yang dilakukan setip tahun panitia juga mengadakan bazar yang diikuti dari berbagai daerah di pelosok negeri ini. Untuk melaksanakan bazar ini panitia juga terlah menyiapkan puluhan tenda bagi para peserta untuk mereka menampilkan berbgai produk ungggulan yang mereka bawa.

     Namun beberapa pengunjung dan pedagang berharap penataan festival tahunan itu agar dikemas lebih teratur dan menarik agar warga yang menyaksikan merasa lebih nyaman.

     Joko, salah satu pedagang gulali yang berjualan di Festival Tabut yang ditemui Selasa (11/10) mengungkapkan kurang luasnya tempat berdagang yang disediakan pemerintah membuatnya berjualan di pelataran balai adat. 

     "Saya datang dari Solo hanya untuk berjualan di Festival Tabut, tetapi karena lokasinya di depan Polres jadi dilarang berjualan di sana. Ditambah lagi, saya harus bayar tempat kepada preman, dan itu tidak menjamin saya. Kapanpun saya bisa digusur", ujar Joko.

     Joko yang telah mengikuti Festifal Tabut sejak empat tahun terakhir berharap ke depannya agar penjual lebih diatur dan disediakan tempat yang lebih memadai dibanding saat ini. 

     Tak hanya itu. Agus, salah satu pengunjung dari Yogyakarta, mengaku hanya datang untuk melihat Festival Tabut setlah mendengar informasi dari sejumlah media dan masyarakat. 

     Agus berharap ke depannya Festival Tabut agar pedagang dan tempat parkir lebih teratur sehingga pengunjung dari berbagai derah yang datang merasa nyaman.

     Agus yang baru pertama kali datang ke Bengkulu dan hanya untuk melihat Festival Tabut, tetapi justru kemacetan yang ia dapati. "Seharusnya pemerintah memberlakukan sistem jalur buka dan tutup sehingga tidak menimbulkan kemacetan lagi", ujar Agus.
     Festival Tabut merupakan ritual tahunan untuk memperingati wafatnya Husain, cucu Nabi Muhammad SAW di Padang Karbala, Irak, pada 10 Muharam 61 Hijriah atau tahun 681 Masehi.*

Pewarta: Dewi Lucky

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016