Bengkulu (Antara) - Cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang yang melanda pesisir Kota Bengkulu membuat para nelayan urung melaut dan mengisi waktu memperbaiki jaring dan peralatan tangkap lainnya.

"Beberapa hari ini cuaca tidak bersahabat, angin terlalu kencang berbahaya bila dipaksakan melaut," kata Faisal, nelayan Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan angin yang berembus kencang membuat gelombang perairan juga tinggi sehingga membahayakan kapal kecil milik nelayan setempat.

Menunggu cuaca membaik, para nelayan memilih menyandarkan kapal di tepi pantai dan memperbaiki jaring yang rusak.

Pantauan di Pantai Malabero, puluhan kapal nelayan disandarkan di pinggir pantai. Sejumlah kapal pembawa wisatawan ke Pulau Tikus juga turut disandarkan di pinggir pantai tersebut.

"Kapal pembawa wisatawan ke Pulau Tikus juga tidak ada yang beroperasi karena gelombang terlalu tinggi," ucapnya.

Nelayan lainnya, Suhaimi mengatakan meski sudah terdaftar sebagai pemegang kartu asuransi jiwa bagi nelayan, pihaknya tidak berani mengambil risiko.

"Kami tidak berani ambil risiko dan belum ada yang nelayan yang berpengalaman mencairkan dana asuransi," ucapnya.

Sementara prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Fajar Handoyo mengatakan potensi hujan terjadi merata di wilayah Bengkulu dengan waktu turun pada dini hari.

"Seluruh daerah berpotensi dilanda hujan lebat dan kecepatan angin berkisar 10-20 kilometer per jam," katanya.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017