Bengkulu (Antara) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu mencatat 116 warga terserang wabah demam berdarah dengue selama Januari-Maret 2017.

"Kita bersyukur tidak ada korban jiwa seperti tahun sebelumnya, dan jumlah kasus kali ini juga lebih rendah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Jumat.

Pada Januari masyarakat yang terserang wabah DBD tercatat sebanyak 60 kasus dan Februari 2017 sebanyak 24 kasus sementara pada Maret didata 68 kasus.

"Kalau kita berkaca pada 2016, untuk Februari saja mencapai sekitar 200 kasus, jika melihat periode DBD September 2015-April 2016 maka mencapai 800 kasus," kata dia.

Bahkan saat itu Kota Bengkulu ditetapkan sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) DBD karena beberapa orang meninggal akibat wabah tersebut.

Pasca-KLB, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu berupaya melakukan pencegahan dini yakni dengan menggiatkan beberapa program seperti Jumat bersih serta merealisasikan program juru pemantau jentik atau jumantik.

"Kita pasang stiker pengawasan apakah ada jentik nyamuk atau tidak, warga saling mengawasi dan terbukti pada periode ini kasus serangan DBD turun drastis," ucap Herwan.

Selain itu masyarakat juga diminta peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menerapkan program "3M plus", yakni menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk, menutup wadah penyimpanan air, memantau jentik nyamuk, serta menjaga kondisi agar selalu prima.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017