Rejang Lebong (Antara) - Bupati Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu Ahmad Hijazi mengungkapkan keprihatinanya atas kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang dialami gubernur Ridwan Mukti beberapa waktu lalu.

"Saya turut prihatin terhadap masalah yang terjadi tersebut. Saya minta kepada masyarakat Rejang Lebong untuk tidak terus mengembangkan dan membahasnya. Mari kita tutup masalah itu dan berdoa agar masalah serupa tidak terjadi di Kabupaten Rejang Lebong ini," kata Bupati Ahmad Hijazi dalam acara halal bi halal Idul Fitri yang diadakan di halaman Pemkab Rejang Lebong, Rabu.

Kasus OTT KPK yang dialami gubernur daerah itu pada 20 Juni lalu kata dia, menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Tanah Air. Namun kasus ini hendaknya tidak terus dibahas oleh warga terutama oleh kalangan PNS, karena kasusnya sudah ditangani oleh KPK.

Lebih lanjut dijelaskannya, apapun perbuatan yang dilakukan oleh seorang pejabat adalah tanggungjawab dari masyarakat juga, karena masyarakat telah ambil bagian dengan memilih yang bersangkutan saat Pilkada lalu.

Dalam kesempatan itu dia juga meminta agar PNS maupun masyarakat Rejang Lebong agar tidak sering memfitnah pejabat di daerah itu. Jika tuduhan tersebut benar warga diminta agar melaporkannya ke aparat penegak hukum sehingga bisa ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu guna melihat kemampuan PNS atau ASN di daerah itu dalam menjalankan tupoksinya, Bupati Ahmad Hijazi akan menguji ulang mereka terutama para pejabat. Seleksi ini guna mengetahui kemampuan mereka dalam menjalankan tupoksinya.

Dirinya mencontohkan masih banyak ASN maupun pejabat di daerah itu yang tidak bisa membuat surat baik yang ditujukan kepada bupati, gubernur maupun menteri. Pada hal para ASN ini berpendidikan sarjana semuanya, dan kalah dengan ASN keluaran terdahulu yang sebagian besar hanya tamatan SMA, namun mereka semua menguasai administrasi perkantoran.

Pelaksanaan halal bi halal hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah yang digelar di halaman Pemkab Rejang Lebong, selain dihadiri para PNS juga para pelajar, mahasiswa, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Dalam acara yang diisi tausiah agama ini juga dilakukan pembagian bonus peraih nilai UN tertinggi tingkat SD/MI dan SMP/MTs dengan total anggaran mencapai Rp103 juta.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017