Mukomuko (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan satu warga meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) selama tujuh bulan terakhir 2017.
Satu orang yang meninggal itu merupakan bagian dari 34 warga yang terserang DBD.
"Satu orang warga yang meninggal dunia tersebut dari Desa Pondok Suguh. Orang ini masih berumur sembilan atau masih pelajar sekolah dasar di daerah ini," kata Petugas Monitoring dan Evaluasi "Global Fund" Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Ruli Herlindo di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, pelajar perempuan tersebut meninggal dunia pada saat akan dirujuk ke rumah sakit umum di Kota Bengkulu.
Sedangkan sebanyak 33 orang warga lainnya, katanya, sudah sembuh dari penyakitnya setelah menjalani pengobatan rutin di sejumlah sarana kesehatan di daerah itu.
Ia mengatakan, kasus DBD selama tujuh bulan terakhir ini mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan kasus DBD pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ia menyebutkan, selama 2016 sebanyak 90 orang warga masyarakat setempat yang positif menderita penyakit DBD.
Menurut dia, pada 2016 terjadi peningkatan kasus DBD di daerah itu dan di beberapa daerah lain di provinsi setempat karena di provinsi saat itu KLB DBD.
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan apakah terjadi peningkatan atau penurunan kasus DBD di daerah karena masih ada waktu empat bulan lagi dalam tahun ini.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
Satu orang yang meninggal itu merupakan bagian dari 34 warga yang terserang DBD.
"Satu orang warga yang meninggal dunia tersebut dari Desa Pondok Suguh. Orang ini masih berumur sembilan atau masih pelajar sekolah dasar di daerah ini," kata Petugas Monitoring dan Evaluasi "Global Fund" Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Ruli Herlindo di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, pelajar perempuan tersebut meninggal dunia pada saat akan dirujuk ke rumah sakit umum di Kota Bengkulu.
Sedangkan sebanyak 33 orang warga lainnya, katanya, sudah sembuh dari penyakitnya setelah menjalani pengobatan rutin di sejumlah sarana kesehatan di daerah itu.
Ia mengatakan, kasus DBD selama tujuh bulan terakhir ini mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan kasus DBD pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ia menyebutkan, selama 2016 sebanyak 90 orang warga masyarakat setempat yang positif menderita penyakit DBD.
Menurut dia, pada 2016 terjadi peningkatan kasus DBD di daerah itu dan di beberapa daerah lain di provinsi setempat karena di provinsi saat itu KLB DBD.
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan apakah terjadi peningkatan atau penurunan kasus DBD di daerah karena masih ada waktu empat bulan lagi dalam tahun ini.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017