Korem 041/Garuda Emas menggelar simulasi penanganan bencana serentak se-Provinsi Bengkulu sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan langkah mitigasi daerah menghadapi situasi saat ini.

"Kita laksanakan latihan dalam rangka penanggulangan atau penanganan korban bencana alam. Kita sudah sama-sama tahu seperti ramai diberitakan media pada November 2025-Februari 2026 ini khususnya di wilayah Indonesia bagian selatan termasuk Bengkulu terjadi kemungkinan megathrust sehingga kerawanan bencana sangat-sangat dimungkinkan," kata Danrem 041/Gamas Brigjen TNI Jatmiko Aryanto di Bengkulu, Kamis.

Bengkulu menurut dia merupakan wilayah dengan curah hujan tinggi, sehingga kesiapan dan kecepatan respon menjadi faktor utama dalam mengurangi dampak yang mungkin timbul.

Brigjen TNI Jatmiko Aryanto juga menjelaskan latihan tersebut merupakan bagian dari tugas TNI dalam membantu pemerintah daerah, khususnya dalam penanggulangan bencana alam.

"Latihan ini digelar untuk memastikan seluruh personel siap bergerak cepat, tepat dan terkoordinasi dalam menghadapi situasi darurat akibat banjir," kata dia.

Skenario latihan mencakup beberapa tahapan mulai dari menerima laporan terjadi bencana alam, pendirian posko penanggulangan bencana alam yang terdiri dari tenda pengungsian, tenda kesehatan, tenda logistik, tenda komunikasi, tenda administrasi/hiling dan dapur lapangan,

Kemudian, Korem juga memasukkan pengerahan personel dan perlengkapan untuk mencari, menyelamatkan dan mengevakuasi hingga dengan penanganan korban dalam skenario latihan.

"Kita laksanakan latihan evakuasi korban bencana kita umpamakan terjadi bencana banjir, kemudian ada tanah longsor, kita evakuasi menggunakan ambulans dan seterusnya di sinilah titik pengungsian yang kita siapkan apabila terjadi bencana di wilayah kita, serta pertolongan baik kesehatan maupun makanan," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025