Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah menetapkan status tanggap darurat banjir di daerah itu selama 14 hari.
"Kita sudah tetapkan status tanggap darurat selama 14 hari kedepan terhitung sejak hari Senin (11/9). Apabila masih kurang akan diperpanjang lagi," kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Erwin, di Mukomuko, Senin.
Pemerintah daerah setempat melalui BPBD menetapkan status tanggap darurat banjir untuk menangani sejumlah fasilitas umum di daerah itu yang rusak berat diterjang banjir sejak sepekan terakhir.
Ia menyebutkan, sejumlah fasilitas yang rusak akibat diterjang banjir di daerah itu, yakni jembatan di Desa Retak Ilir ambruk diterjang banjir, pelapis tebing Madrasah Aliyah Negeri di Kecamatan Ipuh dan jalan provinsi di Desa Lalang Luas.
Ia memastikan, revisi surat keputusan bupati tentang penetapan status tanggap darurat banjir di daerah itu selesai hari ini. Selanjutnya SK tersebut ditandata tangani.
Ia mengusulkan, dana tidak terduga untuk membangun sejumlah fasilitas yang rusak diterjang banjir, kecuali jembatan di Desa Retak Ilir yang ambruk, karena membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Namun, katanya, instansinya mengusulkan pembangunan jalan darurat untuk warga di wilayah Desa Retak Ilir.
Selanjutnya, instansinya menunggu rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan sejumlah fasilitas yang rusak diterjang banjir dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Kita sudah tetapkan status tanggap darurat selama 14 hari kedepan terhitung sejak hari Senin (11/9). Apabila masih kurang akan diperpanjang lagi," kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Erwin, di Mukomuko, Senin.
Pemerintah daerah setempat melalui BPBD menetapkan status tanggap darurat banjir untuk menangani sejumlah fasilitas umum di daerah itu yang rusak berat diterjang banjir sejak sepekan terakhir.
Ia menyebutkan, sejumlah fasilitas yang rusak akibat diterjang banjir di daerah itu, yakni jembatan di Desa Retak Ilir ambruk diterjang banjir, pelapis tebing Madrasah Aliyah Negeri di Kecamatan Ipuh dan jalan provinsi di Desa Lalang Luas.
Ia memastikan, revisi surat keputusan bupati tentang penetapan status tanggap darurat banjir di daerah itu selesai hari ini. Selanjutnya SK tersebut ditandata tangani.
Ia mengusulkan, dana tidak terduga untuk membangun sejumlah fasilitas yang rusak diterjang banjir, kecuali jembatan di Desa Retak Ilir yang ambruk, karena membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Namun, katanya, instansinya mengusulkan pembangunan jalan darurat untuk warga di wilayah Desa Retak Ilir.
Selanjutnya, instansinya menunggu rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan sejumlah fasilitas yang rusak diterjang banjir dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017