Padang (ANTARA Bengkulu) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang menyatakan, gelombang di pantai barat Sumatera saat ini relatif aman bagi nelayan, meskipun terdapat ancaman badai selama Juli 2012.
"Saat ini cuaca laut di pantai barat Sumatera normal dan tidak berbahaya, namun nelayan harus waspada karena kecepatan angin dapat berubah sewaktu-waktu dan mempengaruhi tinggi gelombang," kata Kepala BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang, Amarizal, di Padang, Sumatera Barat, Jumat.
Menurut dia, saat ini tinggi gelombang di perairan Padang hingga Kepulauan Mentawai sekitar 0,75 meter hingga 2,00 meter, sedangkan gelombang Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai 1,25 Meter hingga 2,50 Meter.
Sementara, gelombang hingga ke peraian Enggano dan Samudra Hindia barat Bengkulu berkisar 1,25 hingga 2,00 meter.
Angin bertiup ke arah tenggara dengan kecepatan 5-15 knot.
Di perairan tersebut, cuaca diperkirakan berawan namun berpeluang hujan pada sore hingga malam hari, karena tiupan angin darat pada siang hari dan angin laut pada malam hari yang dengan cepat membentuk awan-awan konvektif bakal hujan.
Menurut Amarizal, angin kencang juga berpotensi melanda pantai barat Sumatera karena transisi matahari dari selatan menuju khatulistiwa, sehingga terjadi pertemuan angin yang bergerak dari utara menuju selatan.
Selain di lautan, badai juga berpotensi terjadi di 19 kota dan kabupaten di Sumbar di daratan.
Saat badai kemungkinan terjadi, kecepatan angin bisa melebihi 50 kilometer per jam.
"Diperkirakan ini akan terjadi selama Juli ini," ujar dia lagi.
Ia menjelaskan, pada bulan Maret-Juni, matahari bergerak menuju utara, sedangkan angin bergerak menuju selatan.
Kemudian pada Juli, matahari bergerak dari selatan menuju khatulistiwa, sehingga terjadi pertemuan angin dari arah utara dan selatan.
"Kondisi itu membuat terjadi kumpulan angin dan akan bergerak menuju daerah yang bertekanan rendah dengan kecepatan tinggi," kata dia pula. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Saat ini cuaca laut di pantai barat Sumatera normal dan tidak berbahaya, namun nelayan harus waspada karena kecepatan angin dapat berubah sewaktu-waktu dan mempengaruhi tinggi gelombang," kata Kepala BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang, Amarizal, di Padang, Sumatera Barat, Jumat.
Menurut dia, saat ini tinggi gelombang di perairan Padang hingga Kepulauan Mentawai sekitar 0,75 meter hingga 2,00 meter, sedangkan gelombang Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai 1,25 Meter hingga 2,50 Meter.
Sementara, gelombang hingga ke peraian Enggano dan Samudra Hindia barat Bengkulu berkisar 1,25 hingga 2,00 meter.
Angin bertiup ke arah tenggara dengan kecepatan 5-15 knot.
Di perairan tersebut, cuaca diperkirakan berawan namun berpeluang hujan pada sore hingga malam hari, karena tiupan angin darat pada siang hari dan angin laut pada malam hari yang dengan cepat membentuk awan-awan konvektif bakal hujan.
Menurut Amarizal, angin kencang juga berpotensi melanda pantai barat Sumatera karena transisi matahari dari selatan menuju khatulistiwa, sehingga terjadi pertemuan angin yang bergerak dari utara menuju selatan.
Selain di lautan, badai juga berpotensi terjadi di 19 kota dan kabupaten di Sumbar di daratan.
Saat badai kemungkinan terjadi, kecepatan angin bisa melebihi 50 kilometer per jam.
"Diperkirakan ini akan terjadi selama Juli ini," ujar dia lagi.
Ia menjelaskan, pada bulan Maret-Juni, matahari bergerak menuju utara, sedangkan angin bergerak menuju selatan.
Kemudian pada Juli, matahari bergerak dari selatan menuju khatulistiwa, sehingga terjadi pertemuan angin dari arah utara dan selatan.
"Kondisi itu membuat terjadi kumpulan angin dan akan bergerak menuju daerah yang bertekanan rendah dengan kecepatan tinggi," kata dia pula. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012