Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan keberhasilan mengejutkan dari program percontohan Desa Nelayan yang melipatgandakan penghasilan nelayan hingga 100 persen dari modal alat produksi es dan dermaga sederhana.
"Sungguh luar biasa. Saya sendiri sangat terkejut. Saya pikir mungkin 40 persen, 50 persen, tapi peningkatannya 100 persen. Ini hanya untuk hal-hal mendasar seperti es, dan tentu saja fasilitas untuk melelang ikan," katanya saat menjadi pembicara di Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu malam.
Prabowo menjelaskan, Kementerian Perikanan membangun model desa nelayan percontohan yang fokus pada penyediaan fasilitas esensial yang selama ini hilang, seperti dermaga sederhana hingga fasilitas produksi es sebagai pendingin hasil tangkapan laut.
"Banyak desa ini tidak memiliki dermaga sederhana. Jadi, kami bangunkan dermaga untuk mereka. Mereka bahkan tidak punya es. Jadi, kami sediakan pembiayaan agar mereka bisa membangun fasilitas produksi es kecil," katanya.
Dengan balok es yang tersedia setiap hari, kata Presiden, ikan hasil tangkapan nelayan kembali dalam keadaan segar.
Selain itu, Desa Nelayan juga menyediakan fasilitas penyimpanan dingin, listrik dan panel surya, fasilitas sosial seperti klinik bersih dan sekolah yang baik untuk anak-anak, fasilitas untuk pelelangan ikan.
Melihat kesuksesan program percontohan tersebut, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 1.000 Desa Nelayan hingga akhir 2026 di seluruh Indonesia.
