Bengkulu (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil menemukan kapal nelayan yang dilaporkan mengalami mati mesin di perairan Seluma, Bengkulu, dan mengevaluasi awak kapal.
"Kami bersyukur tim SAR gabungan dapat menemukan seluruh POB dalam kondisi selamat. Koordinasi yang solid antar instansi menjadi kunci keberhasilan operasi SAR ini," kata Kepala Kantor SAR Bengkulu Muslikun Sodik di Bengkulu, Minggu.
Dia mengatakan empat orang yang berada di atas kapal (Person On Board/POB) ditemukan dalam keadaan selamat saat operasi pencarian hari kedua dilanjutkan pada Minggu pagi 30 November 2025.
Tim gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, TNI AL, Polairud, dan potensi SAR lainnya, melakukan pencarian dengan area pencarian seluas 32 NM (Nautical Mill).
Sekitar pukul 11.50 WIB tim berhasil menemukan kapal nelayan tersebut berada sekitar 13,2 mil laut dari Dermaga KN 213 Bengkulu.
Setelah ditemukan, empat ABK tersebut langsung dievakuasi ke daratan, sementara kapal nelayan tersebut ditarik menuju dermaga terdekat. Pada pukul 14.50 WIB, KN SAR 213 Bengkulu dan kapal nelayan tersebut telah bersandar di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
"Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi SAR secara resmi dinyatakan selesai dan ditutup," ucapnya.
Sebelumnya Kantor SAR Bengkulu menerima laporan kapal nelayan mengalami mati mesin di perairan Seluma, Bengkulu, pada Sabtu (29/11) malam.
Laporan menyebutkan bahwa kapal yang membawa empat orang tersebut terombang-ambing di lautan akibat kerusakan mesin. Berdasarkan kronologis kejadian, kapal mengalami kerusakan pada bagian gearbox saat memancing ikan.
Akibat kerusakan tersebut, kapal tidak dapat melaju dan hanyut. Merespons laporan tersebut pada pukul 19.00 WIB Basarnas Bengkulu memberangkatkan satu tim penyelamat gabungan bersama KRU KN 213 menuju lokasi kejadian.
Namun ketika sampai dilokasi kejadian tim tidak bertemu dengan empat korban tersebut, tim juga sudah berkoordinasi dengan kapal-kapal yang melintas dan menanyakan perihal kapal yang dilaporkan mati mesin.
Hingga pukul 23.00 WIB tim gabungan mencari ke arah selatan, namun pencarian tidak membuahkan hasil. Pencarian kemudian dilanjutkan pada Minggu 30 November 2025 sejak pukul 07.00 WIB.
