Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Warga Desa Talang Empat, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, berharap pabrik pengolahan minyak kelapa sawit PT Palma Mas Sejati setempat tetap beroperasi.

Sebab, jika pabrik pengolahan buah kelapa sawit PT Palma Mas Sejati (PMS) itu tutup, maka warga sekitar itu akan kehilangan pekerjaan, kata Kepala Desa Talang Empat Nasirwan dihubungi, Jumat.

Ia mengatakan, perusahaan pengolahan buah kelapa sawit (CPO) itu sudah tidak beroperasi sepekan terakhir, warga sebagian karyawan pabrik itu tidak bekerja dan terancam kehilangan bila perusahaan itu tutup.

Tidak beroperasinya pabrik CPO itu terkait merebaknya isu asap dikeluarkan perusahaan itu mencemari lingkugan udara sekitar pemikiman penduduk setempat.

"Memang ada keluhan warga akan pengaruh asap dikeluarkan pabrik tersebut, namun setelah ada protes warga manajemen pabrik cepat memperbaikinya," katanya.

Pada saat perbaikan otomatis kegiatan pabrik terhenti total dan ada isu berkembang perusahaan itu akan menutup seluruh kegiatan dan hengkang dari daerah itu. Terdengar isu tersebut, warga mulai resah baik karyawan maupun petani kelapa sawit di wilayah itu karena harga jual buah kelapa sawit paling tinggi dibeli pabrik tersebut.

Harga beli buah kelapa sawit di PT PMS berkisar Rp1.300-Rp1.400 per kilogram, sedangkan di pabrik pengolahan lain Rp1.000/kg.
Dengan perbandingan harga cukup tinggi itu, maka warga dan suplayer buah kelapa sawit di Bengkulu sebagian besar menjual ke pabrik tersebut, ujarnya.

Seorang warga Talang Empat Lainnya Ny Misnah (40) mengatakan, akhir-akhir ini asap pabrik itu mengeluarkan debu hitam dan bila menjemur pakaian terkena debu tersebut. Namun setelah ada protes manajemen pabrik langsung melakukan perbaikan, dengan niat baik perusahaan itu warga merasa dihargai dan keberadaan perusahaan itu sebelumnya dimita warga setempat, ujarnya.

Manager Pabrik PT PMS Aspin Kobar ketika dihubungi, mengakui bahwa pada bagian teknisi pabrik itu terjadi kerusakan, sehingga mengeluarkan asap bersama kotoran hitam. Namun bagian yang rusak itu sudah diperbaiki dan mendatangkan tenaga ahli dari luar Bengkulu termasuk pembelian alat yang rusak itu. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan kembali beroperasi, mengenai isu akan hengkang ke daerah lain itu hanya dihembuskan pesaing usaha saja, ujarnya.(Z005)




Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012