Mukomuko (Antara) - Lembaga swadaya masyarakat di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mempertanyakan tidak adanya nilai tes tertulis peserta seleksi calon anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam) untuk Pemilu 2019 di daerah tersebut.
"Kami menilai seleksi panwascam di daerah ini tidak transparan karena tidak adanya nilai tes tertulis setiap calon anggota panwascam," kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Mukomuko, Salman, didampingi Pengurus LSM Koalisi Rakyat Menggugat, Yuliasman, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan terkait seleksi panwascam untuk Pemilu 2019 dari sejumlah peserta seleksi panwascam di daerah itu.
Salman menyatakan, pihaknya sudah pernah menanyakan masalah tersebut kepada anggota Panwaslu setempat, namun Panwaslu setempat tidak memberikan jawaban terkait dengan masalah itu.
Karena tidak ada jawaban dari Panwaslu setempat, menurutnya, semakin menguatkan dugaan masyarakat selama ini terkait adanya titipan dalam seleksi panwascam di daerah itu.
Untuk menghilangkan kecurigaan masyarakat tersebut, ia menyarankan, agar Panwaslu setempat mengumumkan nilai setiap peserta seleksi calon anggota Panwascam di daerah tersebut.
Ia mengatakan, lembaganya saat ini menunggu itikad baik dari Panwaslu mengumumkan nilai tes tertulis setiap peserta seleksi panwascam sebelum masalah ini dilaporkan kepada Badan Kehormatan Bawaslu RI di Jakarta.
Sekretaris Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Mukomuko, Meirizon membantah isu "titipan" dalam penerimaan Panwascam untuk Pemilu 2019 di daerah itu.
"Tidak ada titipan. Penerimaan panwascam ini sesuai aturan," ujarnya.
Ia menyatakan, Panwaslu setempat telah melaksanakan berbagai tahapan dalam penerimaan panwascam di daerah itu sesuai aturan yang berlaku.
Ia mengatakan, sebanyak 232 orang yang mendaftar menjadi calon panwascam, sebanyak 12 orang di antaranya mengundurkan diri karena tidak hadir saat tes tertulis.
Tetapi sebanyak 220 orang yang mengikuti tes tertulis dan sebanyak 90 calon di antaranya yang lulus tes tertulis. Panwaslu telah melantik sebanyak 45 anggota Panwascam.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Kami menilai seleksi panwascam di daerah ini tidak transparan karena tidak adanya nilai tes tertulis setiap calon anggota panwascam," kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Mukomuko, Salman, didampingi Pengurus LSM Koalisi Rakyat Menggugat, Yuliasman, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan terkait seleksi panwascam untuk Pemilu 2019 dari sejumlah peserta seleksi panwascam di daerah itu.
Salman menyatakan, pihaknya sudah pernah menanyakan masalah tersebut kepada anggota Panwaslu setempat, namun Panwaslu setempat tidak memberikan jawaban terkait dengan masalah itu.
Karena tidak ada jawaban dari Panwaslu setempat, menurutnya, semakin menguatkan dugaan masyarakat selama ini terkait adanya titipan dalam seleksi panwascam di daerah itu.
Untuk menghilangkan kecurigaan masyarakat tersebut, ia menyarankan, agar Panwaslu setempat mengumumkan nilai setiap peserta seleksi calon anggota Panwascam di daerah tersebut.
Ia mengatakan, lembaganya saat ini menunggu itikad baik dari Panwaslu mengumumkan nilai tes tertulis setiap peserta seleksi panwascam sebelum masalah ini dilaporkan kepada Badan Kehormatan Bawaslu RI di Jakarta.
Sekretaris Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Mukomuko, Meirizon membantah isu "titipan" dalam penerimaan Panwascam untuk Pemilu 2019 di daerah itu.
"Tidak ada titipan. Penerimaan panwascam ini sesuai aturan," ujarnya.
Ia menyatakan, Panwaslu setempat telah melaksanakan berbagai tahapan dalam penerimaan panwascam di daerah itu sesuai aturan yang berlaku.
Ia mengatakan, sebanyak 232 orang yang mendaftar menjadi calon panwascam, sebanyak 12 orang di antaranya mengundurkan diri karena tidak hadir saat tes tertulis.
Tetapi sebanyak 220 orang yang mengikuti tes tertulis dan sebanyak 90 calon di antaranya yang lulus tes tertulis. Panwaslu telah melantik sebanyak 45 anggota Panwascam.***2***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017